REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pameran Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2023 mencatat kegiatan business matching (BM) ekspor KKI 2023 mencapai Rp 207,3 miliar. Kegiatan tersebut terdiri dari realisasi ekspor dan penandatanganan kesepakatan bisnis.
“Pencapaian tersebut meningkat 21,5 persen secara tahunan dari pencapaian business matching ekspor pada KKI 2022,” kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung dalam pernyataan tertulisnya, Senin (31/7/2023).
KKI 2023 juga berhasil memperoleh omzet penjualan yang sangat menggembirakan yaitu hingga pukul 12.00 WIB, Ahad (30/7/2023) penjualan online sebesar Rp 68,2 miliar. Sementara itu, penjualan offline sebesar Rp 12,2 miliar.
“KKI 2023 merupakan panggung UMKM bersama yang diharapkan dapat memacu motivasi pelaku UMKM untuk semakin meningkatkan kreativitas, inovasi, dan semangat untuk terus tumbuh menjadi UMKM Indonesia naik kelas, go global, go export yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan", ungkap Juda.
Juda mengapresiasi kepada seluruh kementerian, lembaga, instansi, penggiat UMKM, serta seluruh pelaku UMKM yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung. Dengan begitu KKI 2023 berjalan dengan baik.
Kegiatan KKI yang merupakan hasil sinergi erat antara Bank Indonesia bersama kementerian dan lembaga, asosiasi, industri, aggregator dan potential buyer. Acara tersebut menampilkan 19 event yang terdiri dari seremoni pembukaan, selebrasi seribu UMKM naik kelas, tiga Pagelaran Karya Kreatif (fashion show), Hall of Inspiration (HOI), empat rangkaian business matching ekspor dan pembiayaan, empat talk show, tiga event Pesona Kopi Nusantara, serta pameran produk UMKM offline dan online, creative makerspace, ruang interaksi bersinergi dengan kementerian dan lembaga, serta ruang edukasi.
Berbagai kegiatan yang dilakukan selama KKI 2023 telah diikuti oleh total 98.337 peserta. Pengunjung pada website KKI telah mencapai 39.208 orang dan pengunjung pameran KKI offline dari hari pertama hingga Ahad siang telah mencapai 11.832 pengunjung.
“Hal ini menunjukkan bahwa meskipun di tengah gejolak perkonomian global yang berpengaruh pula pada kondisi ekonomi domestik, minat dan antusiasme masyarakat untuk membeli dan menggunakan produk-produk UMKM nasional masih sangat tinggi," ujar Juda.