Selasa 25 Jul 2023 19:32 WIB

Tumbuh 17 Persen, BNI Cetak Laba Bersih Rp 10,3 Triliun

BNI membukukan kinerja cemerlang sepanjang semester I 2023.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ahmad Fikri Noor
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mampu mempertahankan kinerja positif pada semester pertama 2023.
Foto: BNI
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mampu mempertahankan kinerja positif pada semester pertama 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI (BBNI) membukukan kinerja cemerlang sepanjang semester I 2023. Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menyampaikan, per Juni 2023, BNI mencatatkan laba bersih Rp 10,3 triliun atau tumbuh 17 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Pencapaian ini diperoleh dengan tetap mengedepankan pertumbuhan bisnis yang selektif dan prudent untuk menghasilkan pendapatan jangka panjang yang optimal," ujar Royke saat konferensi pers secara virtual, Selasa (25/7/2023). 

Baca Juga

Kenaikan laba bersih ditopang oleh peningkatan pendapatan bunga bersih atau Net Interest Income (NII) sebesar 5,1 persen menjadi Rp 20,5 triliun. Di sisi lain, BNI berhasil menekan biaya pencadangan atau provisi sebesar 29,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 4,51 triliun.

Portofolio kredit BNI pada semester I 2023 tumbuh sebesar 4,9 persen dari Rp 620,42 triliun di semester pertama 2022 menjadi Rp 650,8 triliun di akhir Juni 2023. Kinerja positif ini ditopang oleh segmen korporasi swasta yang tumbuh 17 persen serta segmen korporasi yang tumbuh 12 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Menurut Royke, BNI fokus dalam penguatan likuiditas guna menopang akselerasi kredit pada semester II 2023. BNI akan mengoptimalkan pipeline penyaluran kredit sekaligus mengakuisisi debitur sehat. "Kami yakin akselerasi pada semester kedua akan lebih baik," kata Royke.

Dari pendanaan, BNI membukukan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 765 triliun di semester I 2023, tumbuh 10,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara, current accounts savings accounts (CASA) tercatat mencapai Rp 532,34 triliun, atau tumbuh 11,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement