Kamis 21 Sep 2023 14:13 WIB

Tumbuh Optimal, Kredit BNI Berhasil Naik 8,8 Persen

Peningkatan kinerja kredit diikuti oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK).

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ahmad Fikri Noor
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Foto: dok Bank BNI
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI optimistis dapat mencapai target pertumbuhan kredit tahun ini. Hal tersebut seiring dengan kinerja ekonomi nasional yang semakin positif.

Portfolio kredit konsolidasi BNI pada Agustus 2023 tercatat lebih dari Rp 658 triliun, tumbuh 8,8 persen secara tahunan (YoY). Peningkatan kinerja kredit diikuti oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang mencapai lebih dari Rp 728 triliun, atau tumbuh 7,3 (YoY).

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, prospek makro pada paruh kedua tahun ini lebih positif, terutama dari sisi fiskal, dengan potensi peningkatan belanja masyarakat dan pemerintah. Menurut Royke, BNI memiliki pipeline yang kuat di segmen wholesale hingga akhir tahun.

"Ada perusahaan blue chip dari beberapa sektor ekonomi yang prospektif dan resilient, termasuk yang fokus pada mendukung green loan, hilirisasi sumber daya alam, dan manufaktur," kata Royke melalui siaran pers, Kamis (21/9/2023). 

Di samping itu, ada juga tren penguatan daya beli masyarakat dan belanja pemerintah. Royke meyakini sejunlah faktor tersebut akan meningkatkan kredit sektor konsumer yang juga diharapkan memberikan efek pengganda ke sektor produktif.

"Memasuki semester kedua, kami optimistis kredit akan terus tumbuh sesuai dengan target pertumbuhan kredit perseroan sebesar tujuh persen hingga sembilan persen pada akhir tahun," kata Royke. 

Selain itu, lanjut Royke, kinerja fungsi intermediasi yang sehat hingga Agustus 2023 telah membawa BNI mampu mencatatkan pre-provision operating profit lebih dari Rp 23,2 triliun. Dengan demikian, laba bersih perseroan saat ini telah mencapai Rp 13,71 triliun, tumbuh 14,9 persen (YoY).

Dari sisi indikator keuangan lainnya, Royke menambahkan, kualitas kredit juga dalam kondisi yang sehat. Rasio non performing loan (NPL) berada di level 2,31 persen, lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu.

Selain itu, permodalan juga dalam kondisi yang sangat kuat, dengan posisi Capital Adequacy Ratio (CAR) berada di level 22,05 persen per Agustus 2023. "Dengan kinerja fungsi intermediasi yang positif dan solid ini, kami yakin untuk terus membawa BNI lompat lebih tinggi lagi," ujar Royke.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement