Kamis 20 Jul 2023 10:26 WIB

Pabrik Gula Ngadirejo Kediri Maksimalkan Produksi Hingga Oktober

Musim giling 2023 ini terdapat kendala cuaca ekstrem.

Buruh angkut menaikkan tebu ke atas truk (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Syaiful Arif
Buruh angkut menaikkan tebu ke atas truk (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Pabrik Gula Ngadirejo di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, terus memaksimalkan produksi gula hingga selesai musim giling pada Oktober 2023.

"Produksi tebu saat ini sudah 254.720 kuintal dengan pasokan tebu yang sudah tergiling mencapai lebih dari 3,5 juta kuintal," kata Bagian Hubungan Masyarakat PG Ngadirejo Kabupaten Kediri Zainul Arif di Kediri, Jatim, kemarin.

Baca Juga

Ia mengatakan PG Ngadirejo Kediri telah mengawali musim giling 2023 pada 14 Mei 2023 dan direncanakan selesai proses giling pada 8 Oktober 2023. Selama masa giling itu, seluruh tebu dari mitra perusahaan dan petani di wilayah Kediri akan masuk.

"Kami mengambil tebu dari wilayah PG Ngadirejo, yakni dari Kabupaten Kediri, ada di Kecamatan Ngadiluwih, Kandat, Kras, sebagian di Wates, sekitar Ngancar, sampai dengan Mojo," kata Zainul.

Ia mengakui pada musim giling 2023 ini terdapat kendala cuaca ekstrem yang terjadi sepanjang Juni hingga awal Juli 2023. Akibat dari cuaca ekstrem tersebut, armada pengangkutan tebu menjadi terganggu dan membutuhkan ongkos lebih untuk membawa tebu dari lahan ke jalan.

"Jadi, pasokan agak tersendat. Armada tidak bisa masuk lahan. Kalaupun dipaksakan masuk, ada biaya untuk bawa tebu dari lahan ke jalan raya," ujar Zainul.

Ia mengatakan sebenarnya untuk panen tebu tahun ini cukup bagus. Namun, karena cuaca ekstrem tebu tidak bisa segera terangkat secepatnya ke armada.

Kendati ada kendala cuaca ekstrem, dirinya tetap optimistis hasil yang dicapai bisa sesuai dengan target. "Masih ada sisa giling hingga 8 Oktober nanti. Pasokan kami harapkan lancar, kondisi pabrik juga fit, perkembangan lingkungan juga baik," kata dia.

Terkait dengan rendemen, Zainul mengatakan cukup bagus yang pada musim giling 2023 ini rata-rata 7,6 persen. "Rendemen rata-rata 7,6 persen. Kualitas tebu juga bagus, cuaca lebih mendukung," kata dia.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement