Rabu 19 Jul 2023 06:00 WIB

Anak Muda Sekarang Lebih Senang Digaji Pakai Kripto, Apa Benar?

Alasan utamanya adalah karena uang kripto mereka akses ke peluang global.

Uang kripto (ilustrasi)
Foto: Pixabay
Uang kripto (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Ketika Stephen Ayoo, seorang spesialis komunikasi, mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan internasional, dia secara tegas meminta untuk dibayar dalam USDT, mata uang kripto yang dipatok terhadap dolar. Namun, bosnya menolak karena aset digital tidak diatur di Kenya.

Stephen lebih nyaman digaji menggunakan stablecoin karena dia trader aset digital. Dengan begitu, gaji dalam uang kripto lebih memudahkannya. "Jika Anda antusias dengan uang kripto seperti saya dan secara aktif memperdagangkan atau menahannya, masuk akal untuk mempertimbangkan dibayar memakai kripto," kata dia, dilansir Zawya, awal pekan ini.

Baca Juga

Dengan cara itu, kata Stephen, ia dapat menghindari kerumitan dan potensi kerugian dalam mengonversi mata uang, seperti mengubah shilling Kenya menjadi dolar untuk membeli aset kripto tertentu.

Christine Makau, seorang blogger lepas dan pemasar media sosial juga lebih suka dibayar dalam kirpto, terutama Bitcoin. Baginya, pembayaran kripto lebih fleksibel daripada opsi lain seperti uang elektronik.

"Saya lebih suka pembayaran kripto karena itu membuat transaksi saya dengan klien asing lebih mudah dan lebih lancar," kata Christine.

Semakin banyak profesional muda seperti Christine dan Stephen telah mengembangkan preferensi untuk pembayaran kripto daripada mata uang fiat tradisional yang biasa digunakan perusahaan. Sebuah survei global 2021 oleh firma konsultan keuangan yang berbasis di Dubai, deVere, mengungkapkan bahwa 36 persen Milenial dan 51 persen Gen-Z akan dengan senang hati menerima gaji mereka dalam bentuk Bitcoin dan mata uang kripto lainnya.

Menurut Chief Product Officer sebuah perusahaan rekrutmen internasional, bernama Multiplier, Vamsi Krishna, semakin banyak anak muda yang lebih suka dibayar dalam kripto karena berbagai alasan yang unik bagi mereka. Menurut dia, alasan utamanya adalah karena memberi uang kripto mereka akses ke peluang global. Sementara uang fiat membatasi peluang yang bisa mereka kejar.

"Mereka patut khawatir tentang apakah mereka dapat menerima uang dari negara atau mata uang tertentu, membuka rekening bank dolar dan banyak batasan lainnya. Namun, memiliki kripto sebagai opsi pembayaran memungkinkan Anda untuk dipekerjakan di mana saja di dunia karena ada batasan yang sangat terbatas dibandingkan dengan model fiat tradisional," kata dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement