REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Neoply, perusahaan teknologi blockchain terkemuka Korea Selatan, sedang mendirikan kantor pusat globalnya di Pasar Global Abu Dhabi (ADGM). Didorong inovasi, langkah Neoply itu dinilai jadi cerminan daya tarik ibu kota Uni Emirat Arab (UEA) untuk menarik perusahaan asing.
Neoply bergabung dengan Program Inovasi Kantor Investasi Abu Dhabi (ADIO), yang mendukung pertumbuhan industri yang berfokus pada teknologi di ibu kota UEA. Kantor pusat globalnya di ADGM akan disebut H-Lab dan akan mendapat manfaat dari kerangka aturan lanjutan pusat keuangan internasional dan kepemimpinan intelektual dalam ruang aset virtual, menurut pernyataan dari Kantor Media Abu Dhabi yang dilansir Zawya, Senin (10/7/2023).
Abu Dhabi menjadi tujuan populer bagi perusahaan Korea Selatan dalam beberapa tahun terakhir. Untuk mendukung investor, ADIO membuka kantor di Seoul pada 2021 dan telah bekerja sama dengan perusahaan termasuk Bespin Global, Konsorsium H2O dan K-BTS untuk mendirikan atau memperluas operasi mereka di Abu Dhabi.
Didirikan pada 2018, Neoply adalah lengan blockchain dari Neowiz Holdings, sebuah perusahaan game terkemuka Korea Selatan. Perusahaan akan menciptakan lapangan pekerjaan khusus bidang teknologi blockchain dan selanjutnya menambah pengembangan sektor di ibu kota UEA dan sekitarnya.
H-Lab juga akan bekerja sama dengan universitas Abu Dhabi untuk mengembangkan program dan beasiswa terkait blockchain, Web 3.0, dan DeFi. Program Inovasi 2 miliar dirham dari ADIO mendukung bisnis di berbagai sektor seperti AgTech, layanan keuangan, layanan kesehatan dan biofarma, TIK, industri, dan pariwisata.