Senin 17 Jul 2023 00:32 WIB

Waskita Beton Fokus Tingkatkan Manajemen Risiko Keuangan

Manajemen Waskita Beton fokus dalam memperkuat mitigasi timbulnya risiko keuangan.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Pekerja PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) menghaluskan spun pile yang telah selesai dicetak di WSBP Plant Karawang, Karawang, Rabu (17/6).  WSBP berkomitmen untuk meningkatkan nilai pemegang saham.
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Pekerja PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) menghaluskan spun pile yang telah selesai dicetak di WSBP Plant Karawang, Karawang, Rabu (17/6). WSBP berkomitmen untuk meningkatkan nilai pemegang saham.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) memastikan berkomitmen untuk meningkatkan nilai pemegang saham. Hal tersebut sesuai dengan program transformasi bisnis yang berlandaskan penerapan tata kelola, manajemen risiko, dan kepatuhan perusahaan yang baik.

“Dalam penerapan manajemen risiko, manajemen WSBP fokus dalam memperkuat mitigasi timbulnya risiko keuangan yang dapat mengancam kegiatan usaha WSBP, khususnya risiko gagal bayar kewajiban kepada para kreditur dan vendor,” kata Vice President of Corporate Secretary WSBP, Fandy Dewanto dalam pernyataan tertulisnya, Ahad (16/7/2023).

Baca Juga

Dia menegaskan, manajemen WSBP mengimplementasikan strategi untuk memitigasi timbulnya risiko gagal bayar. Fandy menuturkan, manajemen berkomitmen untuk memastikan pemenuhan hak-hak para kreditur dan vendor.

“Pemenuhan ini melalui penyempurnaan proses bisnis dan penguatan tata kelola serta manajemen risiko,” tutur Fandy.

Dia menambahkan strategi yang diimplementasikan tersebut mencakup peningkatan pangsa pasar proyek non Waskita Group. Selain itu juga selektif dalam mengambil kontrak kerja atau pesanan baru dan membentuk komite manajemen risiko serta meningkatkan efisiensi pada proses produksi.

Fandy menegaskan, WSBP terus memperkuat jaringan pemasaran untuk meningkatkan pangsa pasar proyek non Waskita Group. Beberapa diantaranya seperti proyek yang berasal dari pemerintah, BUMN, dan swasta.

“Hal tersebut dilakukan guna mengurangi ketergantungan WSBP pada satu sumber pendapatan saja,” ucap Fandy.

Implementasi dari strategi tersebut dapat terlihat pada capaian kontrak baru WSBP per Mei 2023. Fandy mengatakan sekitar 66 persen kontrak baru diperoleh WSBP telah berasal dari proyek Non Waskita Group. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement