Ahad 16 Jul 2023 18:25 WIB

Kadin: Tokoh Politik Jangan Buat Gaduh Agar Ekonomi Tetap Tumbuh

Saat politik kondusif, investor tidak ragu masuk ke RI dan pengusaha pun merasa yakin

Logo Kadin (ilustrasi)
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Logo Kadin (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia berharap para tokoh politik di Tanah Air ikut menciptakan kondisi politik yang kondusif dan tidak membuat gaduh agar ekonomi bisa tetap tumbuh positif menjelang Pemilu 2024.

"Tokoh-tokoh politik supaya mampu menciptakan kondisi politik yang kondusif dan tidak gaduh. Itu juga akan membuat ekonomi kita tumbuh positif," kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang di Denpasar, Bali, Sabtu (15/7/2023).

Baca Juga

Menurut Sarman, ketika kondisi politik kondusif maka investor tidak ragu untuk masuk ke Indonesia dan pengusaha juga bisa merasa yakin. "Tetapi kalau misalnya gaduh (kondisi politik) ini juga akan membuat pengusaha-pengusaha psikologinya terganggu dan investor juga akan ragu masuk," ucap Sarman di sela-sela menghadiri Rapimprov Kadin Bali.

Oleh karena itu, lanjut dia, menjadi tantangan dan tugas bersama kita berharap agar proses politik di tahun politik ini bisa berjalan dengan damai, tertib dan baik. Di sisi lain, meskipun ekonomi Indonesia dapat tumbuh kuat 5,03 persen pada kuartal I 2023, tapi Indonesia masih menghadapi tantangan perlambatan ekonomi global dan konflik geopolitik.

Sarman mengatakan saat ini kondisi ekonomi sedang tidak baik-baik saja akibat dari konflik geopolitik global yang mempengaruhi inflasi di Indonesia dan ekonomi negara-negara di dunia. "Kami telah menyampaikan kepada pemerintah agar kita tetap waspada akan potensi yang kita miliki dan harus diberdayakan dengan semaksimal mungkin," ucap Sarman.

Di antaranya melalui potensi dalam negeri sebagaimana Instruksi Presiden supaya belanja pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan BUMN lebih mengutamakan membeli produk dalam negeri. Sebab, potensinya luar biasa dimana belanja pemerintah daerah dan pemerintah pusat hampir Rp 1.000 triliun.

"Kalau itu belanja produk dalam negeri kita berputar di Indonesia, itu sangat memberikan kontribusi yang positif pada pertumbuhan ekonomi kita," kata Sarman.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement