Selasa 02 Sep 2025 15:20 WIB

Kadin Optimistis Kondisi Segera Stabil, Dunia Usaha Bisa Kembali Normal

Stabilitas keamanan sangat penting untuk menjaga pertumbuhan ekonomi.

Kendaraan taktis Panser Anoa milik TNI disiagakan di depan salah satu pusat perbelanjaan di Kawasan Glodok, Jakarta, Selasa (2/9/2025). Penjagaan ini dilakukan untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat pasca unjuk rasa yang kerap berakhir ricuh dalam beberapa waktu terakhir ini. Pengamanan objek vital di Jakarta, termasuk pusat perbelanjaan, menjadi bagian dari upaya menjaga stabilitas ekonomi dan keselamatan publik.
Foto: Republika/Prayogi
Kendaraan taktis Panser Anoa milik TNI disiagakan di depan salah satu pusat perbelanjaan di Kawasan Glodok, Jakarta, Selasa (2/9/2025). Penjagaan ini dilakukan untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat pasca unjuk rasa yang kerap berakhir ricuh dalam beberapa waktu terakhir ini. Pengamanan objek vital di Jakarta, termasuk pusat perbelanjaan, menjadi bagian dari upaya menjaga stabilitas ekonomi dan keselamatan publik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie menyatakan optimistis situasi keamanan nasional dapat segera stabil. Ia menilai kondisi yang lebih aman akan membuat aktivitas usaha kembali berjalan normal.

“Kita harus menyampaikan dengan jelas bahwa dunia usaha tidak bergerak dalam ranah politik, namun memiliki kepentingan besar terhadap stabilitas politik dan keamanan agar kegiatan perdagangan, investasi, dan ekonomi daerah tetap hidup dan berkembang,” ujar Anindya, Selasa (2/9/2025).

Baca Juga

Ia menekankan stabilitas keamanan penting untuk mencegah inflasi dan menjaga laju pertumbuhan ekonomi. Menurut laporan anggota luar biasa (APL) Kadin dari 200 asosiasi, pengiriman barang kini mulai terhambat akibat terganggunya rantai pasok. Karena itu, jaminan keamanan di simpul distribusi dan sentra produksi dinilai mendesak.

Anindya menambahkan, Kadin pusat dan daerah akan memperkuat dialog dengan pemerintah, aparat penegak hukum, dan legislatif demi mengembalikan stabilitas sekaligus menggerakkan ekonomi daerah. “Sektor manufaktur harus tetap berjalan dengan perlindungan yang memadai dari aparat keamanan,” katanya.

Ia juga menekankan pentingnya menjaga kepercayaan investor. Menurutnya, investasi menjadi fondasi pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pendapatan. Karena itu, proses perizinan di BKPM dan kementerian terkait harus dipermudah sesuai regulasi tanpa hambatan.

Dalam kondisi global yang penuh ketidakpastian dan penurunan daya beli masyarakat, Anindya menilai pemerintah perlu menelaah ulang pajak, tarif bea masuk, dan harga energi agar tidak membebani dunia usaha.

“Ini momentum bagi semua pihak untuk melakukan perbaikan dalam semangat Indonesia Incorporated,” ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement