Kamis 13 Jul 2023 19:13 WIB

Pertamina Resmi Kelola WK Peri Mahakam Selama 30 Tahun 

Pertamina bersama Eni menjadi pengelola WK Peri Mahakam.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ahmad Fikri Noor
Ilustrasi operasional Pertamina Hulu Energi.
Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Ilustrasi operasional Pertamina Hulu Energi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina Hulu Borneo, bersama Eni Peri Mahakam Ltd, resmi menjadi pengelola Wilayah Kerja (WK) Peri Mahakam dengan ditandatanganinya kontrak kerja sama pada 30 Mei 2023. Eni akan menjadi operator selama masa eksplorasi, lalu Pertamina akan menjadi operator untuk masa pengembangan.

Kontrak kerja sama WK Peri Mahakam akan berlaku selama 30 tahun dengan menggunakan skema cost recovery. Adapun nilai investasi Komitmen Pasti tiga tahun pertama masa eksplorasi adalah sebesar 7,2 juta dolar AS yang meliputi kegiatan studi G&G, akuisisi dan processing 150 km2 data seismik 3D, serta pengeboran satu sumur eksplorasi.

Baca Juga

Direktur Utama Pertamina Hulu Energi (PHE), Wiko Migantoro menjelaskan, pengelolaan WK Peri Mahakam akan menjadi salah satu fokus eksplorasi PHE demi menunjang ketahanan energi nasional dan penguatan portofolio perusahaan. 

“PHE berkomitmen untuk menerapkan seluruh pengetahuan dan best practice yang sudah dimiliki perusahaan, khususnya dalam pengalaman operasi migas di kawasan Timur Kalimantan, dalam upaya percepatan penemuan cadangan gas strategis dalam eksplorasi WK Peri Mahakam," ujarnya dalam keterangan pers, Kamis (13/7/2023).  

Wiko pun menegaskan pentingnya kontribusi WK Peri Mahakam bagi produksi nasional di masa yang akan datang. Pihaknya meyakini dengan luasnya kehadiran PHE melalui afiliasinya di kawasan tersebut dapat memberikan benefit kepada konsorsium PHE-Eni dalam memenuhi komitmen pasti dan milestone eksplorasi di WK Peri Mahakam.

Terletak di lepas pantai dan daratan Timur Kalimantan, WK Peri Mahakam memiliki posisi strategis dengan potensi besar untuk bersinergi dengan lapangan-lapangan migas lain di sekitarnya yang juga dioperasikan oleh Pertamina dan Eni. 

Tidak hanya terbatas di sektor hulu, sinergi positif diharapkan juga dapat dilakukan dengan Bontang LNG dan kilang Balikpapan yang memerlukan tambahan pasokan minyak dan gas bumi di tengah-tengah penurunan produksi lapangan-lapangan existing.

Dengan keberhasilan mendapatkan WK Peri Mahakam, Pertamina dan Eni telah membuktikan diri sebagai pemain penting di Indonesia, khususnya kawasan Timur Kalimantan. 

Ia menyampaikan, pengalaman dan kapabilitas yang telah dibangun dalam mengelola lapangan-lapangan migas di kawasan tersebut akan menjadi modal penting untuk memastikan keberhasilan dalam mengelola WK Peri Mahakam. 

"Hal tersebut juga menunjukkan komitmen Pertamina dalam menjaga pasokan energi yang handal bagi negeri, sekaligus berperan dalam pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di kawasan Timur Kalimantan," kata dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement