Rabu 12 Jul 2023 20:29 WIB

HKTI Dorong Subsidi Listrik Khusus Bagi Petani

Hingga saat ini belum terdapat subsidi listrik yang ditujukan khusus bagi petani.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ahmad Fikri Noor
Ketua Umum HKTI Moeldoko
Foto: Republika/Zainur Mahsir Ramadhan
Ketua Umum HKTI Moeldoko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) menuturkan, hingga saat ini belum terdapat subsidi listrik yang ditujukan khusus bagi petani untuk bisa mengakses listrik dengan tarif murah. HKTI pun berharap pemerintah dapat mengkaji skema khusus bagi petani demi membantu peningkatan elektrifikasi di sektor pertanian. 

“Apakah bisa pemerintah menyiapkan subsidi untuk para petani? Ini skema belum ada, yang ada baru skema kebutuhan rumah tangga untuk 450 VA dan 900 VA. Jadi untuk pertanian memang belum ada,” kata Ketua Umum HKTI Moeldoko dalam Kompas Talks "Ketahanan Pangan Melalui Elektrifikasi Agrikultur" di Jakarta, Rabu (12/7/2023).

Baca Juga

Moeldoko menyampaikan, pengadaan subsidi listrik untuk membantu petani menjadi pemikiran yang positif. Sebagai Kepala Staf Presiden (KSP), ia mengatakan, akan mengusulkan saran tersebut kepada Presiden Joko Widodo untuk dipertimbangkan. 

“Pertanian itu perlu listrik dan pertanian itu juga menghasilkan listrik. Itu poinnya,” ujarnya. 

Melalui elektrifikasi, sektor pertanian dengan sistem budi daya modern dapat berjalan lancar. Saat ini, di tengah kemajuan teknologi, hampir seluruh proses dari penyiapan benih. Dimulai dari penyiapan benih, pascapanen, hingga proses produksi menjadi bahan pangan. 

Usaha tani yang kian maju menggunakan teknologi dapat lebih efisien bila terbantu dengan tarif listrik yang murah. Sementara ini, mereka yang ingin mendapatkan subsidi listrik maksimal hanya bisa menggunakan daya listrik 900 VA karena masuk dalam program subsidi untuk listrik rumah tangga. 

“Dengan elektrifikasi ada terjadi efisiensi, ujungnya nanti PLN,” katanya. 

Executive Vice President Penjualan dan Pelayanan Pelanggan Retail PT PLN (Persero), Tonny Bellamy, dalam paparannya menyampaikan, sejauh ini perseroan telah memiliki program electrifying agriculture yang merupakan layanan khusus bagi pelanggan PLN yang punya usaha di bidang pertanian, perikanan, peternakan. 

“PLN menawarkan solusi listrik 24 jam dan adopsi teknologi digital yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi biaya agar produk mampu bersaing secara nasional,” kata dia. 

Selain itu, hingga kini PLN telah membantu 217.818 pelaku usaha bidang pertanian dalam melakukan penyambungan listrik dengan total daya terpasang sebesar 3.445 MVA di seluruh Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement