Selasa 04 Jul 2023 11:58 WIB

Jokowi Undang Investor Australia Berinvestasi di Indonesia

Jokowi menyebut sejumlah sektor prioritas yang bisa dimanfaatkan oleh para investor

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan dengan pimpinan perusahaan terkemuka di Australia, pada Selasa (4/7/2023). Dalam pertemuan yang digelar di ruang pertemuan Hotel Shangri-La di Sydney, Jokowi menyampaikan fokus kunjungannya ke Australia untuk memperkuat kerjasama ekonomi.
Foto: Dok Laily Rachev/Biro Pers Sekre
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan dengan pimpinan perusahaan terkemuka di Australia, pada Selasa (4/7/2023). Dalam pertemuan yang digelar di ruang pertemuan Hotel Shangri-La di Sydney, Jokowi menyampaikan fokus kunjungannya ke Australia untuk memperkuat kerjasama ekonomi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan bahwa Indonesia merupakan mitra terbaik untuk berinvestasi di kawasan Asia Tenggara. Jokowi menyampaikan sejumlah sektor prioritas memiliki potensi tinggi bagi para investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

Hal ini disampaikan Jokowi saat melakukan pertemuan dengan para CEO perusahaan-perusahaan Australia di Ruang Pertemuan Cambridge, Hotel Shangri-La, Sydney, Selasa (4/7/2023).

"Indonesia memiliki potensi tinggi sebagai tujuan investasi dengan kekayaan sumber daya alam, bonus demografi, pasar yang besar, stabilitas ekonomi dan politik yang terjaga," ujar Jokowi, dikutip dari siaran pers Istana.

Jokowi menyebut sejumlah sektor prioritas yang bisa dimanfaatkan oleh para investor. Di bidang hilirisasi industri, Jokowi mengatakan bahwa Indonesia dan Australia memiliki potensi besar untuk berintegrasi dalam mengembangkan industri baterai mobil listrik.

"Indonesia sudah targetkan untuk mulai produksi baterai EV tahun depan, serta produksi 1 juta mobil listrik dan 3,2 juta motor listrik di tahun 2035," ujar Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga menyebut Indonesia memiliki potensi besar di sektor energi hijau. Indonesia memiliki potensi besar sebanyak 434 gigawatt dalam bidang energi baru terbarukan dari angin, air, panas bumi, biofuel, dan surya.

"(Saat ini) tengah dibangun 30 ribu hektare green industrial park," lanjutnya.

Lebih lanjut, Jokowi juga menjelaskan bahwa saat ini pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan konsep kota pintar berbasis hutan dan alam mulai dilakukan. Menurut dia, peluang investasi pada beberapa sektor di IKN terbuka lebar bagi para investor.

"Nilai investasinya capai 25 miliar dolar AS yang sangat terbuka, baik di sektor pendidikan, kesehatan, energi, dan lainnya," jelas Jokowi.

Sedangkan di sektor pendidikan dan kesehatan, Jokowi meyakini potensi investasi bagi para investor juga sangat tinggi."Jumlah penerimaan mahasiswa, meningkat sekitar 20 persen setiap tahunnya. Hampir 2 juta orang Indonesia, masih pergi berobat di luar negeri. Sebuah peluang besar bagi investasi di bidang ini," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement