Ahad 02 Jul 2023 14:46 WIB

Ini Faktor Penyumbang Laba Tertinggi ASDP

Kinjerja baik tidak terlepas dari transformasi termasuk digitalisasi layanan.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Lida Puspaningtyas
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kedua kanan) dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio (kanan) didampingi Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi (kedua kiri) dan Komisaris Utama Saiful Haq Manan meluncurkan aplikasi Ferizy di Pelabuhan Merak, Banten, Sabtu (25/7/2020). Ferizy merupakan bagian dari program digitalisasi ASDP yang dapat mengubah budaya pengguna jasa penyeberangan untuk melakukan pemesanan dan pembelian tiket secara daring.
Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kedua kanan) dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio (kanan) didampingi Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi (kedua kiri) dan Komisaris Utama Saiful Haq Manan meluncurkan aplikasi Ferizy di Pelabuhan Merak, Banten, Sabtu (25/7/2020). Ferizy merupakan bagian dari program digitalisasi ASDP yang dapat mengubah budaya pengguna jasa penyeberangan untuk melakukan pemesanan dan pembelian tiket secara daring.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatat laba tertingginya sepanjang 2022. Berdasarkan laporan kinerja konsolidasian ASDP audited Januari hingga Desember 2022 tercatat membukukan pendapatan Rp 4,381 triliun dan laba bersih Rp 585 miliar.

“Pencapaian kinerja positif 2022 turut dikontribusikan kinerja penyeberangan baik produksi perintis dan komersial,” kata Corporate Secretary ASDP Indonesia Ferry Shelvy Arifin dalam pernyataan tertulisnya, Ahad (2/7/2023).

Baca Juga

Dia merinci, produksi penumpang mencapai sebanyak 7,6 juta orang atau naik sebesar 66 persen pada 2022 dibandingkan realisasi 2021 sebanyak 4,6 juta orang. Lalu kendaraan roda dua dan tiga sebanyak 4,1 juta unit atau 66 persen dari realisasi 2,5 juta unit.

Sentara itu, kendaraan roda empat atau lebih mencapai 4,4 juta unit atau naik 48 persen dibandingkan realisasi 2021 sebanyak 2,9 juta unit. Lalu untuk angkutan barang mencapai 1,3 juta ton atau turun 47 persen bila dibandingkan realisasi 2021 sebanyak 2,4 juta ton.

"Kenaikan produksi penumpang kapal penyeberangan tidak terlepas dari transformasi termasuk digitalisasi layanan yang secara berkelanjutan dijalankan perusahaan,” tutur Shelvy.

Dia menambahkan, peningkatan jumlah penumpang juga disebabkan ketersediaan prasarana dan sarana berupa kapal, dermaga, dan pelabuhan yang memadai. Selain itu juga sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan selalu berupaya memberikan layanan terbaik kepada para pengguna jasa.

Shelvy menuturkan, kinerja positif juga didukung program pengendalian biaya melalui langkah efisiensi yang ditunjukan dengan operating ratio 66,89 persen . “Ini lebih rendah dibanding 2021 sebesar 72,05 persen,” ucap Shelvy.

Selanjutnya, BOPO pada 2022 sebesar 86,06 persen lebih rendah dibanding 2021 sebesar 91,51 persen. Shelvy menuturkan, angka tersebut menunjukan perusahaan berhasil meningkatkan efisiensinya dengan adanya pengendalian keuangan terhadap realisasi beban pokok dan beban usaha.

ASDP juga mencatat laba bersih mencapai 220,8 persen dari target atau mengalami pertumbuhan 79,4 persen dari laba pada 2021 sebesar Rp 326 miliar. Dengan adanya kinerja positif tersebut, ASDP memastikan akan menyetorkan deviden kepada negara sebesar 18 persen atau sekitar Rp 101 miliar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement