REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Amerika Serikat (AS) saat ini tengah mempertimbangkan pembatasan baru pada ekspor chip kecerdasan buatan atau AI ke China. Dikutip dari Reuters, Selasa (27/6/2023), informasi tersebut didapatkan berdasarkan laporan Wall Street Journal mengutip orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.
Departemen Perdagangan akan menghentikan pengiriman chip yang dibuat oleh Nvidia dan perusahaan chip lainnya ke pelanggan di China pada awal Juli 2023. Nvidia, Micron, dan AMD merupakan pembuat chip AS yang akan terdampak akibat kebijakan tersebut.
Saham Nvidia turun lebih dari dua persen. Sementara Advanced Micro Devices (AMD) turun sekitar 1,5 persen karena berita dalam perdagangan yang diperpanjang.
Pada September 2022, Nvidia mengatakan pejabat AS meminta perusahaan untuk berhenti mengekspor dua chip komputasi teratas. Khsusunya untuk pekerjaan kecerdasan buatan ke China.
Beberapa bulan kemudian, Nvidia yang dipimpin Jensen Huang mengatakan akan menawarkan chip canggih baru yang disebut A800 di China untuk memenuhi aturan kontrol ekspor. Perusahaan juga memproduksi chip H100 andalannya awal tahun ini untuk mematuhi peraturan tersebut.
Hanya saja, pembatasan baru yang sedang dipertimbangkan tersebut akan melarang penjualan chip tersebut. Bahkan untuk chip A800 tanpa lisensi ekspor khusus AS.