REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Angka kebocoran air minum atau non revenue water (NRW) masih menjadi masalah besar bagi penyediaan air minum di Indonesia. Hal ini pun menjadi salah satu pokok bahasan dalam Indonesia Water & Wastewater Expo & Forum (IWWEF) 2023 yang digelar Perhimpunan Pelaksana Pelayanan Air Minum dan Sanitasi Indonesia (PERPAMSI) di Bidakara, Jakarta belum lama ini.
Wakil Presiden Republik Indonesia, Maruf Amin yang hadir dalam forum itu mengatakan, penyediaan air bersih serta sanitasi yang layak tidak dapat ditawar.
Dalam RPJMN 2020-2024, pemerintah menargetkan 100 persen rumah tangga memiliki akses air minum layak pada 2024, termasuk 15 persen akses air minum aman, dan 30 persen akses air minum perpipaan.
"Pada 2022, akses masyarakat ke sumber air minum layak mencapai 91 persen, akses air minum aman 11,8 persen, dan akses air minum perpipaan baru menjangkau 20,69 persen, sehingga masih terdapat celah yang signifikan dalam pencapaiannya," ujar Maruf Amin.
Ajang IWWEF 2023 yang digelar PERPAMSI juga memperkenalkan inovasi terkini dalam industri air dan limbah. Salah satu teknologi unggulan yang menjadi sorotan dalam acara tersebut adalah WI.Plat SUPRA, sebuah solusi inovatif yang diklaim sebagai teknologi pendeteksi kebocoran pipa paling efektif di Indonesia.
CEO WI.Plat, Sanghoon-Cha mengatakan, banyak pihak dari berbagai PDAM di seluruh Indonesia dan juga pihak swasta menunjukkan minat yang tinggi terhadap teknologi WI.Plat SUPRA ini.
"Mereka berharap dapat segera mengimplementasikan sistem WI.Plat ini di area operasional mereka, mengingat potensi besar yang ditawarkannya dalam mengatasi masalah kebocoran pipa air," kata Sanghoon-Cha dalam keterangan resminya yang diterima Republika.co.id, Sabtu (10/6/2023).
Sanghoon-Cha mengungkapkan, pendeteksian kebocoran merupakan salah satu tantangan utama dalam upaya meningkatkan keberlanjutan dan efisiensi sistem air dan limbah di Indonesia.
"Dengan memanfaatkan kecerdasan buatan, WI.Plat SUPRA hadir sebagai solusi yang dapat mendeteksi kebocoran pada pipa air dengan tingkat akurasi yang tinggi, membantu menurunkan angka NRW di seluruh PDAM di Indonesia," katanya.
Sanghoon-Cha juga mengatakan, dengan menggunakan sensor canggih dan algoritma terkini, WI.Plat SUPRA mampu mengidentifikasi dan memonitor tekanan serta potensi kebocoran pada jaringan pipa secara cepat dan efektif.
Dia mengklaim, teknologi ini memiliki tingkat akurasi pendeteksian kebocoran di atas 90 persen, bahkan pada kebocoran skala kecil yang sulit terlihat secara visual.
"Hal ini sangat bermanfaat bagi perusahaan air dan limbah dalam mengurangi kerugian akibat kebocoran dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya air secara efisien," katanya.
Menurutnya, salah satu keunggulan utama WI.Plat SUPRA adalah kemampuannya dalam mengintegrasikan data dari berbagai sumber. Data yang terkumpul kemudian dianalisis oleh sistem cerdas untuk mendeteksi pola-pola mencurigakan dan memberikan peringatan dini melalui Aplikasi Cerdas bernama NELOW Apps.
"Dengan informasi yang akurat dan waktu respons yang cepat, perusahaan air dapat mengambil tindakan preventif yang tepat untuk mencegah kerusakan yang lebih parah," katanya.
Sanghoon-Cha berharap, bahwa inovasi terbaru dari WI.Plat SUPRA dapat membantu perusahaan air dan penyedia infrastruktur di Indonesia dalam menekan tingkat kehilangan air.
"Dengan menggunakan teknologi canggih, industri air dapat secara signifikan mengurangi dampak kebocoran pipa, menjaga konservasi sumber daya air, dan meningkatkan efisiensi pengelolaan air secara keseluruhan," katanya.
Sanghoon-Cha menyebut, keikutsertaan WI.Plat Co.t Ltd bersama dengan PT SUPRA Internasional Indonesia dalam IWWEF 2023 ini sebagai bentuk komitmen industri pelayanan air bersih di Indonesia untuk mengadopsi teknologi canggih dalam pembangunan berkelanjutan.