REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi masih akan beragam di akhir pekan ini. Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup naik tipis sebesar 0,70 persen atau 46,58 poin di level 6.666,33.
"IHSG hari ini diprediksi bergerak variatif dalam range 6.635–6.640," kata Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, Jumat (9/6/2023).
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memproyeksikan kebutuhan nikel kadar rendah atau limonite untuk memenuhi target manufaktur baterai kendaaraan listrik jenis NMC 811 mencapai 59.506 ton pada 2035 mendatang. Proyeksi kebutuhan bijih nikel untuk baterai setrum itu naik dua kali lipat dari perkiraan permintaan di tahun 2025 sebesar 25.133 ton.
Diasumsikan, saat ini terdapat sekitar enam juta kendaraan listrik roda dua yang sudah beredar di tengah masyarakat yang diikuti dengan 400 ribu mobil listrik pada 2025 mendatang. Kebutuhan nikel untuk baterai listrik itu akan naik signifikan seiring dengan proyeksi pembelian kendaraan roda dua dan roda empat listrik masing-masing di angka 12 juta dan satu juta pada 2035.
Amerika Serikat (AS) melaporkan peningkatan defisit neraca perdagangan menjadi 74,6 miliar dolar AS pada April 2023. Di sisi lain, kenaikan obligasi US Treasury mengurangi kerugian dolar AS secara signifikan. Imbal hasil surat utang Pemerintah dengan tenor 10 tahun naik lebih dari sembilan bps ke level 3,79 persen, sementara tenor dua tahun naik lebih dari tiga bps ke level 4,56 persen.
Dari Asia, Jepang melaporkan produk domestik bruto (PDB) tahunannya pada kuartal I 2023 direvisi menjadi 2,7 persen. Revisi PDB itu juga lebih tinggi dari rilis awalan 1,6 persen seiring daya beli masyarakat Jepang yang terus meningkat.
Ajaib Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham yang dipertimbangkan untuk hari ini.
1. MYOR
Buy : 2.700
TP : 2.780
Stop loss: <2.620
MYOR rebound dari bearish jangka pendek di atas MA-100 dan MA-5, membentuk candlestick inverted hammer. MACD line golden cross dan MACD bar histogram melemah terbatas.
Landainya harga komoditas global memberikan katalis positif bagi emiten di sektor primer. Pasalnya margin laba akan terakselerasi, Gross Profit Margin (GPM) MYOR per Maret 2023 mengalami peningkatan menjadi 27 persen dibandingkan periode yang sama 2022 sebesar 21 persen.
Tingginya profitabilitas juga didorong oleh naiknya harga jual pada kisaran 18 persen di 2022. Sementara EV/EBITDA MYOR tercatat di level 18,8 kali, lebih rendah dari rata-rata industri sebesar 23 kali
2. BBYB
Buy : 500
TP : 515
Stop loss: <484
BBYB bullish dalam jangka pendek di atas MA-5, berpotensi lanjutkan penguatan dengan volume yang meningkat. Stochastic oscillator bergerak naik dari area netral dan MACD bar histogram melemah terbatas.
BBYB catat pertumbuhan kredit per Maret 2023 sebesar 127,02 persen yoy atau sebesar Rp 10,91 triliun. DPK meningkat 58,27 persen yoy menjadi Rp 14,75 triliun. Pendapatan bunga bersih terakselerasi 250 persen yoy menjadi Rp 6891,6 miliar.
Dari sisi bottom line, BBYB dapat mengurangi kerugian 83 persen yoy menjadi Rp 68,40 miliar. NIM tercatat tumbuh di level 16,14 persen, dibandingkan periode yang sama di 2022 sebesar 7,72 persen.
3. AVIA
Buy : 735
TP :760
Stop loss: <715
AVIA strong bullish di atas MA-20 dan MA-100, berpotensi melanjutkan penguatan. MACD bar histogram positif dan MACD line berada di atas centerline.
Per Maret 2023 AVIA meraih pendapatan bersih Rp 1,78 triliun atau naik 8,69 persen yoy. Penjualan AVIA sebagian besar ditopang oleh produk cat tembok yang berkontribusi terhadap pendapatan sebesar Rp 1,34 triliun.
Gross Profit Margin mengalami kenaikan menjadi 45,3 persen dari periode yang sama di 2022 sebesar 40,8 persen akibat harga bahan baku yang mulai melandai. AVIA juga menargetkan kenaikan pendapatan di sepanjang 2023 tumbuh 8 persen yoy.