Kamis 08 Jun 2023 11:10 WIB

Bergerak Labil, IHSG Masih Dibayangi Tren Bearish

IHSG sempat dibuka melemah pada perdagangan Kamis (8/6/2023).

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ahmad Fikri Noor
Karyawan berada di dekat papan pergerakan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI).
Foto: Republika/Prayogi.
Karyawan berada di dekat papan pergerakan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah pada perdagangan Kamis (8/6/2023). IHSG turun ke level 6.603,57 setelah sempat menguat tipis pada perdagangan kemarin. Akan tetapi, IHSG langsung kembali ke zona hijau dengan menguat 0,12 persen ke level 6.627,56. 

Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Maxi Liesyaputra, melihat IHSG masih rawan terkoreksi sepanjang hari ini. "Tren bearish masih menghantui selama IHSG berada di bawah level 6.815," kata Maxi.

Baca Juga

Pelemahan IHSG pagi ini juga sejalan dengan pergerakan mayoritas bursa di Asia Pasifik. Nikkei melemah 0,13 persen, Hang Seng terkoreksi 0,35 persen, serta Strait Times menurun sebesar 0,19 persen. 

China mencatat surplus neraca perdagangan sebesar 65,81 miliar dolar AS di bawah perkiraan. Cadangan devisa China mencapai 3,177 triliun dolar AS per Mei 2023. Australia melaporkan tingkat pertumbuhan ekonomi sebesar 2,3 persen yoy pada kuartal I 2023, di bawah ekspektasi. 

Sementara, bursa utama Wall Street mencatat pergerakan yang beragam kemarin. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat sebesar 0,27 persen, sedangkan S&P 500 melemah sebesar 0,38 persen, begitu juga indeks Nasdaq yang turun 1,29 persen. 

Energi menjadi sektor dengan performa terbaik di S&P 500, naik sekitar 2,6 persen. Neraca perdagangan AS per April 2023 defisit 74,6 miliar dolar AS dibandingkan perkiraan defisit 75,2 miliar dolar AS. Kanada memutuskan kenaikan suku bunga 25 bps menjadi 4,75 persen, di atas ekspektasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement