REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengajak Singapura untuk mendukung investasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
"Kita akan mengundang banyak investor bisnis untuk berpartisipasi dalam pembangunan kota ini," ujar Kepala OIKN Bambang Susantono dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (7/6/2023).
Bambang mengatakan, hingga akhir tahun OIKN mempunyai beberapa komitmen dengan investor internasional dalam membangun Nusantara.
"Setidaknya ada lima negara yang sedang dalam proses (kesepakatan), antara lain Korea Selatan, lalu Jepang, China, Jerman, dan juga UEA (Uni Emirat Arab)," katanya.
Bambang mengatakan, pembangunan Nusantara mempunyai dua mesin untuk saling bekerja sama. Pertama APBN untuk membangun fasilitas dan infrastruktur dasar dengan target akan pengerjaan hingga 2024. Kedua adalah investor domestik. Menurut dia, sektor UMKM dapat terlibat dalam membangun Nusantara.
"OIKN tidak hanya menyasar Investor besar, namun juga UMKM," ujarnya.
Agenda kerja sama saat ini yang dilakukan OIKN dengan berbagai institusi yakni, dalam membuat cetak biru dan rencana induk untuk Nusantara. Hal lain adalah dalam mengampanyekan proses dan perwujudan Sustainable Development Goals (SDGs).
Khususnya untuk investor, Nusantara akan menjadi kota yang secara konsisten dan berkesinambungan menerapkan komitmennya dalam bidang Environment, Social, and Governance (ESG).
Terrdapat tiga hal yang menjadi fokus investor. Pertama, terkait jumlah warga yang menghuni, dimana setidaknya pada 2024 Nusantara akan dihuni oleh 200 ribu orang.
Kedua, terkait akses dan konektivitas, pada 2024 akan ada jalan tol yang menghubungkan Balikpapan-Nusantara dengan rentang waktu 40-50 menit saja. Ketiga, terkait stimulus insentif. Menurut Bambang, Ibu Kota Nusantara sangat menjanjikan dan akan berkelanjutan.
"Pertama kami memiliki hukum, hukum yang sangat kuat, sebuah dasar legalitas bagi kami untuk melanjutkan dan menggaransi keberlanjutan proyek ini pembangunan Nusantara. Kedua kami menyediakan beberapa insentif, yang melebihi insentif rata-rata yang kami miliki di Indonesia," katanya.
Ia menyebutkan, pada umumnya tax holiday sebesar Rp 100 miliar, namun di Nusantara cukup dengan Rp 10 miliar saja untuk mendapatkan 20 atau 30 tahun tax holiday. Selain itu rate of return akan mendapat lebih dari biasanya yakni lebih dari 11-13 persen.
"Dalam hal daya tarik investasi tersebut, saya percaya, ini sangat menarik berdasarkan karakter pada bisnis Anda untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara di Indonesia," ujar Bambang.
Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo memberikan atensinya pada sektor investasi pembangunan Ibu Kota Nusantara yang sangat menjanjikan ke pengusaha Singapura.