Kamis 16 Oct 2025 06:26 WIB

Menkeu Purbaya Pastikan Utang Whoosh Dibayar Melalui Danantara, Bukan APBN

Pemerintah tegaskan efisiensi dan transparansi pembayaran utang proyek kereta cepat.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Friska Yolandha
Pemudik berjalan menuju gerbong kereta cepat WHOOSH di Stasiun Kereta Cepat Halim, Jakarta, Jumat (28/3/2025). H-3 Lebaran KCIC mencatat adanya peningkatan jumlah penumpang di seluruh stasiun Whoosh. Diprediksi jumlah penumpang hari ini mencapai 18 hingga 20 ribu. Angka tersebut meningkat jika dibandingkan hari kemarin yang berkisar di 16 ribu penumpang per hari. Selain itu, KCIC memproyeksikan jumlah penumpang Whoosh selama angkutan Lebaran akan meningkat hingga 30%, mencapai hingga 24 ribu penumpang per hari. Dalam periode mudik kali ini KCIC telah menambah jumlah perjalanan Kereta sebanyak 62 jadwal dengan headway setiap 30 menit. Jumlahnya meningkat 20% dibandingkan angkutan lebaran 2024 dimana KCIC mengoperasikan sebanyak 52 perjalanan Whoosh per hari.
Foto: Republika/Prayogi
Pemudik berjalan menuju gerbong kereta cepat WHOOSH di Stasiun Kereta Cepat Halim, Jakarta, Jumat (28/3/2025). H-3 Lebaran KCIC mencatat adanya peningkatan jumlah penumpang di seluruh stasiun Whoosh. Diprediksi jumlah penumpang hari ini mencapai 18 hingga 20 ribu. Angka tersebut meningkat jika dibandingkan hari kemarin yang berkisar di 16 ribu penumpang per hari. Selain itu, KCIC memproyeksikan jumlah penumpang Whoosh selama angkutan Lebaran akan meningkat hingga 30%, mencapai hingga 24 ribu penumpang per hari. Dalam periode mudik kali ini KCIC telah menambah jumlah perjalanan Kereta sebanyak 62 jadwal dengan headway setiap 30 menit. Jumlahnya meningkat 20% dibandingkan angkutan lebaran 2024 dimana KCIC mengoperasikan sebanyak 52 perjalanan Whoosh per hari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan pemerintah tidak memiliki kewajiban membayar utang Whoosh maupun KAI. Ia menilai Danantara mampu membayarnya.

“Bukan utangnya tidak dibayar. Kalau dulu kan semuanya pemerintah, tadinya begitu. Tapi ketika sudah dipisahkan dan seluruh dividen masuk ke Danantara, Danantara cukup mampu untuk membayar itu,” jelas Purbaya di Wisma Danantara, Jakarta, Rabu (15/10/2025) sore.

Baca Juga

“Jadi bukan tidak dibayar utangnya, dibayar tapi lewat Danantara, bukan APBN kelihatannya,” tambahnya.

Ia menekankan pemerintah hanya mengawasi agar pembayaran dilakukan secara tertib dan tidak membebani APBN. Utang proyek Whoosh atau Kereta Cepat Jakarta–Bandung dengan investor dari China dibayar melalui mekanisme Danantara, sehingga tidak menggunakan APBN secara langsung.

Purbaya menegaskan posisi pemerintah tetap jelas dan tegas terkait pengelolaan utang perusahaan BUMN. Ia menambahkan, arah kebijakan ini bertujuan agar struktur pembayaran menjadi efisien dan transparan.

Pemerintah juga akan memantau perkembangan pembayaran secara rutin. Purbaya mengatakan, setiap dua minggu pihak terkait proyek akan melaporkan kondisi pembayaran, dan pemerintah akan menilai apakah ada hal yang perlu didorong lebih lanjut.

Dengan mekanisme ini, utang Whoosh dan KAI tetap terlunasi tanpa membebani anggaran negara. Purbaya menegaskan, pengaturan seperti ini menjaga efisiensi APBN dan memastikan dana publik tetap aman.

Adapun Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria, sebelumnya menyampaikan pihaknya telah menyiapkan dua skema penyelesaian, yakni dengan mengambil alih infrastrukturnya atau menyuntikkan dana tambahan.

“Apakah kemudian kita tambahkan equity yang pertama atau kemudian memang ini kita serahkan infrastrukturnya sebagaimana industri kereta api yang lain, infrastrukturnya itu milik pemerintah. Nah, dua opsi ini yang kita coba tawarkan,” kata Dony di Jakarta, Kamis (9/10).

Pada dasarnya, ujar Dony, proyek tersebut memberikan dampak ekonomi yang cukup signifikan bagi masyarakat karena memangkas waktu tempuh. Saat ini jumlah penumpang KCIC terus meningkat, mencapai 30 ribu penumpang per hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement