REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- IMBEE Limited (IMBEE) bersama PT Lini Imaji Kreasi Ekosistem Tbk menjalin kemitraan strategis dalam solusi conversational commerce yang dirancang khusus pasar Indonesia. Kedua belah pihak juga akan bersama-sama melakukan riset dan mengembangkan model semantik yang lebih dalam, serta kemampuan analisis data yang kuat dengan tetap memprioritaskan privasi data dan protokol keamanan berbagai negara di seluruh dunia.
Co-founder & CEO IMBEE Ken Chu mengatakan pasar Indonesia menghadirkan peluang pertumbuhan yang signifikan Conversational Commerce, dan sangat senang dapat bermitra dengan FUTR, khusunya untuk memberdayakan bisnis di Indonesia.
"Dengan solusi yang kami tawarkan, akan membantu bisnis mengumpulkan dan menganalisis data percakapan dalam jumlah besar, serta mengubah wawasan bisnis yang berharga menjadi pendapatan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (6/6/2023).
IMBEE adalah perusahaan Chat Management yang berbasis di Hong Kong, sedangkan FUTR adalah perusahaan teknologi berbasis di Asia Pasifik yang telah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sementara itu CEO FUTR Jeremy Quek menambahkan, merujuk survei Facebook dan BCG yang mengungkapkan 94 persen dari pelanggan Indonesia lebih suka membeli produk dari penjual yang responsif terhadap obrolan/chat sebelum melakukan pembelian
"Ken dan saya percaya bahwa saat ini adalah saat yang tepat, dan secara bersama-sama, IMBEE dan FUTR berkomitmen untuk mendorong inovasi dan pertumbuhan di pasar Indonesia. Dan kami tidak sabar untuk melihat dampak dari kemitraan kami pada lanskap digital negara ini," ucapnya.
Indonesia menjadi negara dengan peluang yang tak terbatas, telah menjadi saksi lonjakan konsumen digital sejak dimulainya pandemi.
Faktanya, lebih dari 21 juta konsumen digital baru digital baru telah muncul, dengan 72 persen di antaranya berasal dari wilayah non-perkotaan. Pada 2025, ekonomi internet Indonesia diperkirakan akan mencapai nilai 146 miliar dolar Amerika Serikat (AS) dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 20 persen.
Dengan menggabungkan e-commerce dan saluran media sosial, Conversational Commerce memiliki potensi yang sangat besar dalam mengubah cara bisnis berinteraksi dengan pelanggan.
Yaitu, penyediaan layanan pelanggan yang terintegrasi dan dipersonalisasi melalui saluran interaksi yang dipilih pelanggan. Hal ini menjadikannya kompetensi kunci penting bagi bisnis yang ingin meningkatkan loyalitas merek dan penjualan yang lebih tinggi.