Rabu 07 Jun 2023 10:02 WIB

Disokong BNI, Taste of Indonesia Jadi Pionir Food Court Khas Nusantara di Singapura

Pemilik Taste of Indonesia sebut banyak kemudahan ajukan pinjaman ke BNI Singapura

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Usaha food court Taste of Indonesia di Paya Lebar Square, Singapura.
Foto: dok BNI Singapura
Usaha food court Taste of Indonesia di Paya Lebar Square, Singapura.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Menjadi pengusaha kuliner di Singapura boleh jadi merupakan impian banyak warga Indonesia yang punya jiwa berbisnis. Selain jarak yang dekat, makanan Indonesia telah terkenal di kalangan warga Singapura akan cita rasa yang khas. 

Hanya saja, sulitnya mencari pembiayaan sebagai modal awal merintis usaha di negeri orang kerap kali membuat impian itu terganjal. Terlebih bagi mereka yang baru terjun ke dunia usaha di luar negeri. Namun, itu tak berlaku bagi usaha food court Taste of Indonesia di Paya Lebar Square, Singapura. 

Kepada Republika, owner Taste of Indonesia menuturkan telah merintis usaha kuliner khas Nusantara di Singapura sejak 2014 setelah sebelumnya memulai usaha di bidang keuangan. Ia memulai usaha dengan menjual bakmi yang cukup digemari oleh warga lokal. 

"Awalnya kita satu-satu jenis makanan. Lalu saya pikir belum ada konsep food court makanan Indonesia. Jadi kita bikin Taste of Indonesia. Kita tambahin, ada nasi padang, bakso, ayam penyet," kata owner Taste of Indonesia saat berbincang dengan Republika di Singapura, Senin (5/6/2023). 

Menurutnya, konsep food court punya banyak kelebihan dalam menjangkau pasar kuliner di Negeri Singa. Sebab, dengan menjajakan berbagai aneka makanan khas, warga lokal yang ingin mencicipi makanan Indonesia punya banyak pilihan. 

Taste of Indonesia sebagai bagian dari induk usaha Indostop Singapore Pte Ltd punya misi "From Indonesia to the World" atau yang bermakna dari Indoneisa untuk dunia. 

"Warga lokal kan tahunya makanan Indonesia, mau apapun menunya. Jadi semua bisa dicoba dengan konsep food court Taste of Indonesia ini," jelasnya. 

Menariknya, usaha kuliner ini juga sedikit banyak punya peran dalam meningkatkan ekspor Indonesia. Sebab ia mendatangkan aneka bumbu masakan dari Tanah Air serta sebagian bahan baku yang tak diperoleh di Singapura. Karena itu, Taste of Indonesia tak sekadar menjajakan makanan khas, namun dikembangkan mulai dari rantai pasok bahan baku. 

Namun, perlu diingat, usaha kuliner yang telah berkembang dari hulu ke hilir ini tak bisa maju tanpa bantuan pembiayaan. Keberadaan BNI Kantor Cabang Luar Negeri (KCLN) Singapura diakuinya cukup membantunya menghadapi tantangan pembiayaan.

Ia menilai, banyak kemudahan yang diperoleh saat mengajukan pinjaman modal ke BNI Singapura karena telah menjadi full bank license. "Pengusaha perlu dana, the more we do the more dana we need. Kita kan perusahaan kecil, BNI bisa masuk ke kita dan juga kebetulan punya pemerintah Indonesia," kata owner.  

Selain itu, sebagai pemilik, ia bisa bernegosiasi langsung soal besaran bunga pinjaman yang sesuai dengan kemampuannya sebagai pelaku UMKM. Hal itu dinilainya menjadi kelebihan BNI karena mendukung penuh para diaspora yang mau merintis usaha di luar negeri. 

Dengan usaha yang berjalan hampir 10 tahun, sang owner menyampaikan juga tengah mempersiapkan pembukaan outlet ke dua di kawasan Pasir Ris Singapura. Selain itu ia tengah berupaya untuk bisa memproduksi tempe sendiri. Berbagai ekspansi usaha itu pun mendapatkan dukungan pembiyaaan dari BNI Singapura. 

"Kita lagi dalam tahap finalisasi dengan BNI Singapura, semoga ini bisa membangun usaha kami lebih maju," ucapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement