Sabtu 10 Jun 2023 14:27 WIB

BNI Siap Pinjamkan Modal Bagi Pengusaha Baru di Singapura

Singapura menjadi salah satu negara di kawasan Asia untuk berinvestasi.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nora Azizah
 BNI Singapura dapat menjalankan layanan baik pada bisnis fixed income brokerage hingga equity brokerage
Foto: dok BNI
BNI Singapura dapat menjalankan layanan baik pada bisnis fixed income brokerage hingga equity brokerage

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Sebagai salah satu jantung ekonomi dan keuangan dunia, Singapura menjadi salah satu negara di kawasan Asia untuk berinvestasi. Warga Indonesia yang memiliki keinginan membuka usaha di Singapura bukan lagi hal sulit. 

Warga Indonesia yang membutuhkan permodalan di Singapura, bisa memperoleh kredit dari BNI Cabang Singapura yang telah memegang lisensi penuh dari pemeirntah setempat. Sebab, dengan lisensi penuh, BNI beroperasional secara utuh dengan berbagai fitur layanan keuangan. Kelebihan itu lantas digunakan perseroan dalam meningkatkan penetrasi pasar pembiayaan UMKM, tak terkecuali bagi UMKM diaspora di Singapura.

Baca Juga

"Jadi, kita boleh masuk ke bisnis segmen korporasi sampai retail bahkan individu. Juga boleh mengumpulkan dana nasabah. Ini menjadi keunggulan BNI," kata Yuli, awal pekan ini. 

Ia menegaskan, BNI cabang luar negeri tentunya akan selalu fokus pada pendampingan pembiayaan pelaku UMKM diaspora yang punya bisnis di Singapura. "Di sinilah kita masuk dengan pembiayaan. Pemerintah Singapura punya program yang sama untuk UMKM, dan kita BNI terus support UMKM yang sedang go global," ujar Yuli.

Tercatat, pendapatan operasional BNI Cabang Singapura mencapai 45,21 juta dolar AS atau tumbuh 4,12 persen dibandingkan 2021. Dengan pendapatan tersebut, cabang Singapura berhasil membukukan laba sebesar 26,61 juta dolar AS, naik signifikan sebesar 243,76 persen dari tahun lalu.

Pertumbuhan laba yang cukup tinggi ditopang oleh penyaluran kredit secara agresif oleh perseroan. "Posisi penyaluran kredit di periode 2022 telah menyentuh 1,1 miliar dolar AS di mana tumbuh 20,8 persen secara tahunan dengan sumber pertumbuhan dari nasabah yang berkualitas baik," kata dia.

Dengan pertumbuhan kredit tersebut, tingkat rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) tahun 2022 hanya 0,95 persen, menurun 17,39 persen dari NPL 2021 sebesar 1,15 persen.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura, Suryopratomo (Tommy) menuturkan, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) para diaspora Indonesia kian mudah memperoleh fasilitas pembiayaan dari perbankan nasional. Sejauh ini BNI telah menjadi andalan bagi masyarakat Indonesia.

Terlebih, BNI sebagai bank pelat merah telah dikenal sebagai bank BUMN yang fokus menggarap pasar luar negeri. Ia menambahkan, dengan fasilitas yang lengkap, masyarakat Indonesia di Singapura cukup dekat dengan BNI Singapura. 

"(Status) itu menjadi kekuatan dan BNI satu-satunya bank yang punya license untuk operasional di Singapura. Ini bisa menjadi pilihan sebagai alternatif pembiayaan maupun transaksi di Indonesia," kata Tommy. 

Namun, ia mengingatkan pangsa pasar Singapura cukup ketat karena menjadi tujuan dunia untuk berinvestasi. Selain itu, ketika usaha yang dijalankan berhasil, akan lebih mudah bagi UMKM untuk menembus pasar lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement