Rabu 07 Jun 2023 09:45 WIB

BNI Singapura Catat Kinerja Impresif Sepanjang 2022

Kinerja selama 2022 menjadi salah satu kinerja terbaik BNI Singapura

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 BNI Singapura dapat menjalankan layanan baik pada bisnis fixed income brokerage hingga equity brokerage
Foto: dok BNI
BNI Singapura dapat menjalankan layanan baik pada bisnis fixed income brokerage hingga equity brokerage

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI Kantor Cabang Luar Negeri Singapura mencatat kinerja impresif sepanjang 2022. Torehan tersebut didukung oleh pertumbuhan laba kantor cabang yang naik signifikan disertai tingkat rasio kredit bermasalah yang menurun. 

Deputy Chief Executive BNI Singapura, Yuli, menuturkan, kinerja selama 2022 menjadi salah satu kinerja terbaik perseroan dengan pertumbuhan yang agresif. 

Baca Juga

"Kalau kita melihat posisi full year 2022 dibandingkan 2021, kita senang dengan perkembangannya. Dari sisi aset, kita naik 20 persen," kata Yuli kepada Republika.co.id di kantor BNI Singapura, Cecil Street, Singapura, Selasa (6/6/2023). 

Lebih detail, mengutip laporan keuangan sepanjang 2022, torehan pendapatan operasional BNI Cabang Singapura mencapai 45,23 juta dolar AS atau tumbuh 4,12 persen dibandingkan 2021. Dengan pendapatan tersebut, cabang Singapura berhasil membukukan laba sebesar 26,61 juta dolar AS, naik signifikan sebesar 243,76 persen dari tahun lalu. 

Pertumbuhan laba yang cukup tinggi ditopang oleh penyaluran kredit secara agresif oleh perseroan. Sebagai pemegang lisensi penuh, BNI Singapura tak hanya menyalurkan kredit pada segmen korporasi, tapi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang dijalankan oleh individu diaspora Indonesia di Singapura.

"Posisi penyaluran kredit di periode 2022 telah menyentuh 1,1 miliar dolar AS di mana tumbuh 20,8 persen secara tahunan dengan sumber pertumbuhan dari nasabah yang berkualitas baik," kata dia. 

Dengan pertumbuhan kredit tersebut, tingkat rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) tahun 2022 hanya 0,95 persen, menurun 17,39 persen dari NPL 2021 sebesar 1,15 persen.

Memasuki tahun 2023, Yuli menambahkan, BNI Singapura ingin lebih fokus ke sektor perdagangan dalam menopang ekspor impor. Sebab, perseroan memandang prospek pendapatan dari fee based income cukup menjanjikan di Singapura. 

"Jika di bisnis trading, semua dengan underline jadi lebih aman, pada 2023 ini kita akan lebih fokus ke sana," ujar Yuli.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement