Selasa 30 May 2023 20:20 WIB

Mantan Deputi SKK Migas Jabat Dirut PGN

Dalam RUPS tersebut, perusahaan melakukan perubahan susunan direksi.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Ahmad Fikri Noor
PGN menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai komitmen dalam melaksanakan prinsip tata kelola perusahaan. Dalam RUPS tersebut, perusahaan melakukan perubahan susunan direksi.
Foto: Republika/Intan Pratiwi
PGN menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai komitmen dalam melaksanakan prinsip tata kelola perusahaan. Dalam RUPS tersebut, perusahaan melakukan perubahan susunan direksi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Gas Negara Tbk selaku Subholding Gas Pertamina menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) sebagai komitmen dalam melaksanakan prinsip tata kelola perusahaan. Dalam RUPS tersebut, perusahaan melakukan perubahan susunan direksi.

Arief Setiawan Handoko yang dulunya sempat menjadi Deputi Monetisasi dan Keuangan SKK Migas kini menggantikan M Haryo Yunianto sebagai dirut PGN. Sebelumnya, Haryo sudah menjabat menjadi Dirut PGN hampir tiga tahun.

Baca Juga

Selain mengganti posisi Dirut, PGN juga mengganti Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis yang semula dijabat Heru Setiawan digantikan oleh Harry Budi Sidharta. Harry sebelumnya adalah Direktur Utama Nusantara Regas, salah satu anak usaha PGN.

RUPS PGN juga menetapkan pembagian dividen sebesar 228,36 juta dolar AS atau setara dengan 70 persen dari laba yang diperoleh perseroran pada 2022. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PGN Fadjar Harianto Widodo menyatakan keputusan RUPS yang telah menetapkan pembagian rasio dividen terhadap laba sudah termasuk memperhitungkan manajemen liabilitas free cash flow 2023.

“Sehingga kami melihat dengan pembagian dividen lebih tinggi dari tahun lalu masih memberikan ruang untuk investasi tahun ini,” kata Fadjar, Selasa (30/5/2023).

Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama menjelaskan, perusahaan mampu mencetak keuangan terbaik pada 2022 tak lepas dari upaya penghematan biaya melalui inovasi dan peningkatan efektivitas operasional. Terlaksananya liability management, peningkatan kinerja ventura, serta efektivitas dan efisiensi di setiap kegiatan perusahaan, baik di PGN maupun anak perusahaan dan afiliasi turut memperkuat kinerja perseroan.

“Rencana strategis PGN ke depan, bertujuan untuk menciptakan nilai tambah berkelanjutan dan meningkatan utilisasi gas sebagai energi transisi menuju net zero emission,” kata Rachmat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement