Jumat 31 Jan 2025 19:48 WIB

PGN Siapkan 338 Juta Dolar AS Untuk Investasi 2025

PGN perkuat infrastruktur gas untuk dukung misi transisi energi Indonesia

Direktur Utama PGN, Arief Setiawan Handoko
Foto: PGN
Direktur Utama PGN, Arief Setiawan Handoko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mengalokasikan belanja modal sebesar 338 juta dolar AS pada tahun 2025. Alokasi ini akan difokuskan untuk pengembangan infrastruktur gas bumi dan mendukung transisi energi nasional.

Direktur Utama PGN, Arief Setiawan Handoko menjelaskan langkah ini sejalan dengan komitmen PGN untuk mendukung keberlanjutan dan memperkuat ketahanan energi nasional.

“Melalui pengelolaan operasional yang optimal dan strategi keuangan yang pruden, kami percaya bahwa PGN dapat terus menjadi penggerak utama transisi energi di Indonesia,” ujar Arief dalam Analyst Briefing pada Kamis lalu (23/1/2025)

Sebesar 67 persen dari capex akan dialokasikan untuk memperluas jaringan gas bumi, termasuk 200.000 sambungan baru di Sumatera dan Jawa, yang berpotensi menghemat subsidi LPG pemerintah hingga ratusan miliar rupiah. “Selain mengurangi impor LPG, jargas memberikan solusi energi yang lebih efisien, bersih, dan berkelanjutan bagi masyarakat,” jelas Arief.

Direktur Keuangan PGN, Fadjar Harianto Widodo, menambahkan PGN menargetkan pertumbuhan volume penyaluran gas hingga 12 persen dibandingkan tahun sebelumnya, didorong oleh permintaan dari kawasan industri utama di Jawa dan Sumatera. Sementara itu, pengembangan pipa gas strategis yaitu Pipa Tegal–Cilacap dan pipa minyak Cikampek–Plumpang untuk mendukung distribusi BBM dari TBBM Cikampek ke Plumpang. Selain itu, PGN terus menjalankan bisnis perdagangan LNG internasional sesuai kontrak yang ada untuk memperkuat kehadiran di pasar global.

"Kami menghadapi tantangan pasokan gas, tetapi optimis dapat mengelola ini secara optimal melalui inovasi dan kolaborasi bersama seluruh pemangku kepentingan," ujar Fadjar.

Dalam mendukung keberlanjutan, PGN menargetkan pengurangan emisi 4.372 ton CO2 ekuivalen pada 2025 melalui efisiensi operasional dan teknologi ramah lingkungan, termasuk pengembangan biomethane dan diversifikasi produk turunan gas.

Sedangkan 33 persen dari capex dialokasikan untuk pengembangan di segmen hulu migas. PGN akan melanjutkan eksplorasi di WK Pangkah, Ketapang, dan Fasken, serta mengajukan perpanjangan kontrak WK Muara Bakau.

“Dengan inovasi dan kolaborasi yang kuat, kami optimis dapat menghadapi tantangan industri dan dinamika pasar global untuk memastikan kontribusi PGN terhadap masa depan energi Indonesia yang lebih hijau,” tutup Fadjar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement