Senin 29 May 2023 20:41 WIB

Mendag Minta Subsidi Transportasi Dicairkan untuk Tekan Harga Pangan

Evaluasi harga pangan dan inflasi juga telah dibahas dengan Presiden RI Joko Widodo.

Sejumlah wisatawan mancanegara melihat stan urban farming saat acara Mabar B2SA (Makan Benar, Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman) Festival dan Gerakan Pangan Murah di SOR Saparua, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (29/5/2023). Kegiatan tersebut bertujuan untuk menyosialisasikan gerakan makan benar dengan B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman) serta upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Sejumlah wisatawan mancanegara melihat stan urban farming saat acara Mabar B2SA (Makan Benar, Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman) Festival dan Gerakan Pangan Murah di SOR Saparua, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (29/5/2023). Kegiatan tersebut bertujuan untuk menyosialisasikan gerakan makan benar dengan B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman) serta upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meminta pemerintah daerah untuk mencairkan subsidi biaya transportasi agar disparitas harga bahan pangan antarwilayah di Indonesia dapat berkurang sekaligusmembantu pengendalian inflasi.

Zulhas, sapaan akrab Mendag, ketika ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, mengatakan pemda perlu segera mencairkan subsidi transportasi dari Biaya Tak Terduga agar harga pangan, khususnya di kawasan timur Indonesia dapat terkendali.

Baca Juga

Dia mencontohkan harga telur ayam di Pulau Jawa saat ini sebesar Rp 31 ribu per kilogram, sedangkan di kawasan timur Indonesia dapat mencapai Rp 37 ribu per kilogram. Selain itu, harga daging ayam di Pulau Jawa sekitar Rp 35 ribu per kilogram, namun di kawasan timur Indonesia mencapai Rp 40 ribu kilogram.

"Sekarang kemauan pemda mengeluarkan subsidi itu, kalau tidak, harganya beda jauh kan. Misalnya daging ayam tadi di sini Rp 35 ribu per kilogram, di sana Rp 40 ribu per kilogram, telur di sini Rp 31 ribu per kilogram, di sana Rp 37 ribu per kilogram. Jadi subsidi transportasi agar inflasi yang tinggi di timur itu bisa ditekan," kata Zulhas.

Zulhas mengatakan evaluasi harga pangan dan inflasi juga telah dibahas dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada Senin ini.

"Bagaimana caranya harga tidak jauh berbeda? Ya disubsidi. Apanya? Transportasinya," ujar Mendag.

Subsidi harga pangan dapat diambil dari Biaya Tidak Terduga (BTT) yang sebesar dua persen dari Dana Transfer Umum (DTU) di setiap daerah.

Menurut Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), per Senin ini, harga telur ayam ras menunjukkan disparitas yang cukup signifikan. Harga terendah telur ayam ras sebesar Rp 26.730 per kilogram di Aceh, sedangkan di Papua, harga telur ayam ras mencapai Rp 37.050 per kilogram.

Sedangkan harga daging ayam ras, di DKI Jakarta sebesar Rp 38.690 per kilogram, sedangkan di Maluku bisa mencapai Rp 50.210 kilogram.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement