Kamis 25 May 2023 23:06 WIB

Pemerintah Dorong Kerja Sama Pengusaha Tekstil dan Pakaian Jadi Indonesia-China

Jumlah investasi negara lain di Indonesia telah diatur sedemikian rupa.

Industri tekstil, ilustrasi
Foto: Antara
Industri tekstil, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada hari kedua gelaran China trade fair Indonesia 2023 yang digelar di JIEXPO Kemayoran Jakarta, sejumlah pengusaha melakukan pertemuan. Ini termasuk pengusaha tekstil dari negeri tirai bambu yang menggelar pertemuan bersama dengan Direktur promosi wilayah asia timur, asia selatan, timur tengah dan Afrika dari Kementerian investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Cahyo Purnomo.

Cahyo Purnomo yang menjabat sebagai direktur investasi dan promosi pameran menyatakan, pemerintah Indonesia akan lebih mendorong kerja sama yang lebih erat diantara pengusaha kedua negara terutama pengusaha tekstil dan pakaian jadi. "Potensi kerja sama di antara kedua negara akan terus kami dorong, seperti misalnya pemerintah akan meyakinkan investor China agar mereka bisa terus memperluas ekspansi usaha di Indonesia. Begitu juga sebaliknya Indonesia bagi China akan dijadikan basis produksi, dimana nantinya pabrik China akan berdiri di Indonesia dan bisa menjual barangnya di Indonesia sekaligus diekspor keluar negeri," kata Cahyo Purnomo pada Kamis (25/5/2023).

Baca Juga

photo
Gelaran China trade fair Indonesia 2023 yang digelar di JIEXPO Kemayoran Jakarta. - (Dok. Web)

Cahyo menegaskan bahwa jumlah investasi negara lain di Indonesia telah diatur sedemikian rupa. "Jika investor dari negara lain termasuk China ingin berusaha di Indonesia, pemerintah telah menetapkan nilai investasinya untuk dibatasi. Nilai investasi yang diperbolehkan saat ini adalah maksimal sebesar Rp 10 miliar di luar tanah dan bangunan," kata Cahyo menambahkan.

Dibatasinya nilai investasi ini, kata Cahyo, sangatlah penting agar pengusaha dari luar negeri tidak bersaing secara langsung dengan pengusaha kecil dan menengah. Jika investor dari luar negeri memenuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan pengusaha dari luar bisa menghasilkan produk yang baik, berdaya saing atau terjangkau, maka ini menjadi nilai tambah bagi konsumen Indonesia untuk memilih beragam produk yang diinginkan.

Sementara itu pada kesempatan yang sama Larissa Zhou selaku General Manager Meorient international exhibition Indonesia menyatakan, Indonesia memiliki potensi pasar yang sangat besar. "Dengan jumlah penduduk yang begitu banyak yang menempati peringkat empat dunia, kami ingin terus membangun good relationship dengan Indonesia sebagai partner dagang di banyak sektor," kata Larissa.

Ke depan, lanjut Larissa, kerja sama dengan Indonesia akan lebih berwarna tidak terbatas pada tekstil dan pakaian jadi namun juga merambah berbagai bidang. Adapun beberapa bidang kerja sama yang akan dijajaki meliputi diantaranya biomaterial, bidang elektronik, energi terbarukan serta beberapa bidang lainnya.

Larissa menegaskan bahwa elektronik sektor dan building material sektor merupakan dua jenis material yang paling banyak dibutuhkan oleh pengusaha Indonesia. "Semenjak Indonesia dipimpin oleh Presiden Joko Widodo, akselerasi pembangunan begitu gencar dan cepat dikerjakan. Permintaan akan kedua sektor itu tentu wajar mengingat begitu banyak infrastruktur yang dibangun dimasa Joko Widodo," kata Larissa Zhou.

Adapun, BKPM mencatat realisasi investasi pada triwulan I 2023 mencapai Rp328,9 triliun, tumbuh 16,5 persen dibandingkan capaian periode yang sama pada tahun sebelumnya (yoy) sebesar Rp282,4 triliun.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, capaian realisasi investasi di periode tersebut juga tercatat tumbuh 4,5 persen dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (qoq) sebesar Rp314,8 triliun meski diakuinya tahun 2023 merupakan tahun yang berat.

 

“Realisasi investasi triwulan I 2023 sebesar Rp328,9 triliun atau sama dengan 23,5 persen dari target investasi Rp1.400 triliun,” kata dia, demikian dilansir dari Antara

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement