Rabu 24 May 2023 14:34 WIB

Dinilai Berhasil, Pemerintah Bakal Tambah Alokasi Mudik Gratis pada 2024

Kemenhub mencatat kenaikan jumlah pemudik dengan transportasi umum.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolandha
Ilustrasi mudik gratis. Pemerintah akan menambah alokasi mudik gratis pada momen lebaran tahun depan.
Foto: Dok Republika
Ilustrasi mudik gratis. Pemerintah akan menambah alokasi mudik gratis pada momen lebaran tahun depan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah akan menambah alokasi mudik gratis pada momen Lebaran tahun depan. Hal ini dilakukan untuk bisa memecah kepadatan jalanan saat momen mudik Lebaran tiba.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan, pertumbuhan pemudik pada momen Lebaran tahun ini menjadi sinyal positif pemulihan ekonomi. Tahun depan, kata dia, pertumbuhan diprediksi juga akan terjadi sehingga pemerintah menambah alokasi mudik gratis.

Baca Juga

"Kami berniat untuk alokasi mudik bersama (2024) ini kita tambah," kata Budi di Komisi V DPR RI, Rabu (24/5/2023).

Budi menambahkan, program mudik gratis juga bisa mengaktifkan angkutan massal antarkota. Hal ini dapat menekan jumlah kecelakaan selama mudik Lebaran. 

"Dengan mudik bersama itu secara tidak langsung mengaktifkan angkutan massal antarkota. Ini menekan kecelakaan yang ada," ujar Budi.

Budi menjelaskan, ke depan, pemerintah akan memaksimalkan pelayanan untuk para pemudik. Evaluasi mudik 2023 menjadi tambahan masukan bagi pemerintah agar mudik tahun depan bisa lebih tertata.

Kemenhub mencatat jumlah penumpang angkutan umum selama periode mudik Lebaran 2023 berjumlah 17,33 juta penumpang atau naik 15,28 persen dibandingkan tahun 2022 sebanyak 15,03 juta penumpang.

"Kami juga mencatat beberapa persentase-persentase baik di darat, laut, udara, kereta api semuanya memang meningkat dengan pesat. Ini juga merupakan suatu kebangkitan usaha transportasi yang pada saat Covid-19 itu ada satu catatan dari BPS terjadi suatu kontraksi dengan pertumbuhan negatif. Dengan adanya mudik ini otomatis kontraksi yang negatif itu tumbuh dengan baik," kata Budi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement