Selasa 23 May 2023 20:42 WIB

Jaga Ekosistem Perairan, Pupuk Kaltim Gelar Aksi Peduli Sampah

Sebanyak 191,8 kg sampah berhasil dikumpulkan dan diserahkan ke bank sampah.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Pupuk Kaltim menggelar Aksi Tergerak Peduli Sampah dan Terumbu Karang (Terus Terang) di Pulau Beras Basah, Bontang, Kalimantan Timur.
Foto: Pupuk Kaltim
Pupuk Kaltim menggelar Aksi Tergerak Peduli Sampah dan Terumbu Karang (Terus Terang) di Pulau Beras Basah, Bontang, Kalimantan Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) berkomitmen meningkatkan kontribusi terhadap lingkungan dan ekosistem perairan. SVP Pengembangan Pupuk Kaltim Indardi mengatakan perusahaan terus mengkampanyekan kepedulian sejak dini terhadap lingkungan dan ekosistem perairan dengan program pengelolaan lingkungan.

"Hal ini sejalan dengan prinsip Environment, Social dan Governance (ESG) yang terus dikedepankan dalam aktivitas bisnis perusahaan," ujar Indardi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (23/5/2023).

Baca Juga

Indardi mengatakan anggota holding Pupuk Indonesia ini juga memiliki program Employee Voluntary Initiation (Evolution) yang menggelar Aksi Tergerak Peduli Sampah dan Terumbu Karang (Terus Terang) di Pulau Beras Basah, Bontang, Kalimantan Timur. 

Indardi menyampaikan kegiatan ini tak sekadar membersihkan sampah, melainkan juga knowledge sharing terkait perbaikan ekosistem terumbu karang oleh binaan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) perusahaan, hingga praktik transplantasi terumbu dan penurunan modul ke area transplantasi. 

"Hasilnya, sebanyak 191,8 kilogram (kg) sampah berbagai jenis berhasil dikumpulkan dan diserahkan ke Bank Sampah Kota Bontang, serta revitalisasi 100 unit terumbu jenis Acropora Cervicornis di kawasan perairan Beras Basah," ucap Indardi.

Indardi mengatakan kegiatan ini merupakan kesinambungan upaya Pupuk Kaltim dalam mengajak seluruh pihak untuk lebih peduli terhadap persoalan sampah, sekaligus mendukung pelestarian terumbu karang dan ekosistem perairan di Kota Bontang. Hal ini mengingat persoalan sampah yang saat ini menjadi isu global sangat berdampak terhadap lingkungan sehingga butuh kesinambungan upaya untuk menekan produksi sampah khususnya plastik. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement