Senin 15 May 2023 20:27 WIB

Dua UMKM Binaan Pupuk Kaltim Meriahkan SME’s Hub ASEAN Summit 2023

Ragam batik premium hasil karya dua pengrajin lokal ini salah satu unggulan Bontang.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Menteri BUMN Erick Thohir untuk bertemu langsung dengan para pelaku UMKM Indonesia yang tergabung dalam Small and Medium Enterprises (SMEs) HUB KTT ASEAN 2023.
Foto: Dok. Bumn
Menteri BUMN Erick Thohir untuk bertemu langsung dengan para pelaku UMKM Indonesia yang tergabung dalam Small and Medium Enterprises (SMEs) HUB KTT ASEAN 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua mitra binaan PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) yakni Batik Kuntul Perak dan Batik Beras Basah, meriahkan pameran produk UMKM pada agenda SME's HUB ASEAN Summit 2023. Event digelar dalam rangka KTT ASEAN Ke-42, yang berlangsung di Waterfront City Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Keduanya tergabung dalam Rumah BUMN bersama binaan Pupuk Indonesia Grup, yang menampilkan beragam produk kategori Craft, Fashion and Beauty, serta Food and Beverage. Side event KTT ASEAN Ke-42 ini mencakup showcase UMKM lokal, pertunjukan musik, pagelaran seni dan lainnya guna mendorong pasar UMKM Go Internasional.

Baca Juga

VP TJSL Pupuk Kaltim Sugeng Suedi mengatakan Batik Kuntul Perak dan Batik Beras Basah merupakan batik lokal khas Bontang yang telah mendapatkan Sertifikat Produk Pengguna Tanda (SPPT) SNI dari Badan Standarisasi Nasional (BSN), dengan kualitas yang telah diakui secara Nasional. 

Sugeng menyampaikan ragam batik kualitas premium hasil karya dua pengrajin lokal ini merupakan salah satu produk unggulan di Bontang dan Kaltim, yang sejauh ini mampu mandiri pasca kesinambungan pembinaan Pupuk Kaltim. Mulai dari penyiapan sumberdaya manusia, manajemen pemasaran dan promosi hingga berbagai bentuk pendampingan lainnya. 

"Melihat kualitas produk yang dihasilkan, Batik Kuntul Perak dan Batik Beras Basah berhasil lolos kurasi Kementerian BUMN, sebagai salah satu produk unggulan hasil karya Indonesia pada KTT Asean Ke-42 di Labuan Bajo," ujar Sugeng dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (15/5/2023). 

Selama kegiatan, lanjut Sugeng, Batik Beras Basah menghadirkan ragam motif batik tulis katun primisima dan batik tulis sutra, baik berupa produk jadi seperti pakaian maupun kain. Sementara Batik Kuntul Perak, menghadirkan jenis batik tulis sutra, batik tulis silk, batik tulis katun primisima, cap lukis silk, hingga batik tulis sutra katun.

Sugeng menyebut kedua produk batik ini tak hanya eksis di tataran lokal, tapi juga mampu menembus pasar nasional serta mampu bersaing dengan kerajinan serupa dari berbagai daerah di Indonesia. 

"Ini membuktikan jika produk lokal mampu bersaing dan menembus pasar dengan peluang yang lebih luas. Hal ini pun didukung penuh Pupuk Kaltim, yang secara berkala memfasilitasi UMKM binaan pada berbagai event berskala nasional maupun internasional," lanjut Sugeng. 

Sugeng menyebut hal ini merupakan salah satu sasaran pembinaan Pupuk Kaltim bagi UMKM lokal agar lebih berdaya saing, sehingga mampu menjangkau peluang pasar secara signifikan guna mendukung peningkatan perekonomian nasional. Sugeng mengatakan seluruh UMKM binaan terus didorong menghasilkan karya berkualitas, agar mampu bersaing dengan produk sejenis dan memberikan dampak terhadap kesejahteraan hingga penciptaan lapangan usaha mandiri melalui pendampingan berkelanjutan. 

"Hal ini wujud implementasi amanat Kementerian BUMN terkait TJSL perusahaan yang berfokus pada tiga program prioritas. Diantaranya pendidikan, lingkungan dan pengembangan UMKM di berbagai bidang," sambung Sugeng. 

Sugeng menyebut Pupuk Kaltim akan terus fokus pada tiga program tersebut, sehingga pengembangan UMKM lokal yang berdaya saing semakin tercapai, diiringi peningkatan sumberdaya manusia serta kualitas lingkungan yang lebih optimal. 

"Pupuk Kaltim akan terus memaksimalkan program dalam mendorong kemandirian masyarakat sebagai pilar penting dalam pembangunan ekonomi secara berkesinambungan, sehingga implementasi TJSL perusahaan makin berdampak luas di masyarakat," tambah Sugeng. 

Menteri BUMN Erick Thohir, menyampaikan UMKM merupakan ujung tombak pondasi ekonomi nasional, yang terus didorong mampu mandiri dan berdaya saing melalui pembinaan. Hal ini menjadi salah satu fokus Kementerian BUMN, melalui sinergi antar Kementerian dan Pemerintah Daerah untuk pembiayaan, pembinaan dan pasar. 

Menurut Erick, SME's Hub merupakan bukti bahwa BUMN siap untuk mendorong UMKM Go Global dengan pendampingan dan pembiayaan, termasuk melalui pembinaan dari Rumah BUMN. Terlebih UMKM yang terlibat di SME's Hub kali ini tidak kalah saing dari produk komersial lainnya.

“Pembiayaan saja tidak cukup tanpa pendampingan. Dan SME's HUB ini menjadi bukti pendampingan kita mampu mendorong UMKM lebih berdaya saing,” ucap Erick.

Melihat tingginya antusiasme pengunjung, Erick Thohir optimistis SME’s Hub dapat membantu UMKM untuk meningkatkan daya saing sekaligus membuka akses pasar global, sehingga bisa mendorong UMKM Tanah Air mendunia.

"Lalu tugas kita selanjutnya adalah menyiapkan marketnya. Salah satu dukungan kesiapan market ini adalah hadirnya PaDi UMKM, yang berfungsi sebagai marketplace juga e-katalog," kata Erick.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement