Kamis 11 May 2023 21:09 WIB

Punya Potensi Luas, BPD Perlu Perhatian Khusus

Dari 27 BPD, 50 persen diantaranya masih memiliki modal di bawah Rp 3 triliun.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Lida Puspaningtyas
Ilustrasi OJK
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Ilustrasi OJK

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae mengungkapkan bank pembangunan daerah (BPD) memiliki potensi luas. Untuk itu, Dian mengatakan BPD membutuhkan perhatian khusus.

“Apabila itu tercapai dan ada perbaikan signifikan bisa memberikan kontribusi kepada ekonomi daerah lebih besar lagi dan mencapai visi sebagai regional champion,” kata Dian dalam acara Infobank Top BUMD 2023, Kamis (11/5/2023).

Baca Juga

Dian menginginkan ada kesempatan antara OJK dan asosiasi bupati, gubernur, dan walikota untuk menyampaikan harapan terhadap BPD. Dian memastikan OJK juga akan berkoordinasi dengan Kemendagri.

“Saya harapkan ada kesempatan Kemendagri, pemerintah daerah, dan OJK bagaimana mengangkat BPD secapat-secepatnya. Ada tahapan perlu kehati-hatian,” ujar Dian.

Dian menegaskan, untuk BPD terdapat kebijakan yang akan disusun untuk meningkatkan peformanya ke depan secara lebih baik. Dian memastikan, akselerasi akan dilakukan dan ada standar baru yang bisa diterapkan kepada seluruh BPD.

“Persoalan ini memang mendasar. Mungkin ini perlu kesepakatan bersama, komitmen bersama sebagai BPD yang diharapkan menjadi regional champion untuk bersaing dengan bank umum juga,” tutur Dian.

Dian menambahkan, beberapa kekuatan BPD yang berpotensi untuk dimaksimalkan yaitu captive market ASN dan proyek pemerintah daerah. Begitu juga dnegan proyek dan pengelolaan anggaran daerah hingga pengembangan daerah urban.

Ketua Umum Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) sekaligus Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno menilai mengatakan dari 27 BPD yang ada, sebanyak 50 persen diantaranya masih memiliki modal di bawah Rp 3 triliun. Untuk itu, Supriyanto berharap ke depan BPD bisa lebih berkembang. Bahkan bisa menjadi garda terdepan perekonomian daerah sehingga butuh lebih banyak diperhatikan.

“Mudah-mudahan BPD ke depan bisa lebih cerah. Saya ingin melihat BPD ke depan ketika bicara di sektor ekonomi, mudah-mudahan BPD dan BPR bisa menjadi penyokong ekonomi nasional,” ucap Supriyanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement