Rabu 10 May 2023 12:37 WIB

Kebangkitan Sektor Ritel Jadi Bukti Strategi Omnichannel

Peran mal sudah bergeser dan semakin luas sebagai sarana tamasya kaum urban.

Pengunjung berbelanja di salah satu ritel modern di Jakarta, Jumat (14/4/2023). Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) memperkirakan penjualan ritel modern selama Ramadan 2023 tumbuh 10 hingga 15 persen dari periode Ramadan 2022. Pemulihan sektor ritel modern berkontribusi dalam peningkatan konsumsi rumah tangga.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pengunjung berbelanja di salah satu ritel modern di Jakarta, Jumat (14/4/2023). Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) memperkirakan penjualan ritel modern selama Ramadan 2023 tumbuh 10 hingga 15 persen dari periode Ramadan 2022. Pemulihan sektor ritel modern berkontribusi dalam peningkatan konsumsi rumah tangga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat perbelanjaan modern dan ritel selama kuartal I 2023, khususnya selama Ramadhan dan Lebaran berhasil meraih kinerja positif. Realisasi kinerja ini dinikmati oleh para pelaku usaha yang ikut mengembangkan berbagai saluran penjualan, baik digital maupun luring.

Direktur Eksekutif Lippo Group, John Riady, menilai momen Ramadhan dan Lebaran berkontribusi terhadap realisasi kinerja Kuartal I 2023. Menurutnya, daya beli yang membaik serta pelonggaran kebijakan terkait pandemi, telah mengungkit kinerja sektor riil ini.

Keputusan pemerintah melonggarkan mobilitas masyarakat dengan mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) selama pandemi Covid-19 pada akhir Desember tahun lalu, dilanjutkan peningkatan konsumsi selama Ramadhan dan Lebaran tahun ini berhasil membuat perekonomian seperti berlari. 

Peningkatan konsumsi masyarakat yang mencerminkan daya beli mulai membaik seiring melandainya angka kasus Covid-19. Momen inilah yang memacu pertumbuhan signifikan bagi sektor ritel maupun pusat perbelanjaan modern.

Lippo Group yang juga memiliki jejaring bisnis ritel seperti Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) hingga pusat-pusat perbelanjaan modern pun ikut ketiban berkah tersebut. "Hal ini pun diakui asosiasi terkait, bahwa kunjungan mal dan kinerja ritel modern memetik pertumbuhan lumayan selama Ramadhan dan Lebaran 2023," kata John mengungkapkan.

John menjelaskan geliat konsumsi masyarakat ini menggenapi kinerja kuartal pertama sekaligus membuka prospek positif pada tahun ini. Sebagaimana dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), selama kuartal I pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) mencapai 5,03 persen.

"Hal itu cukup positif di tengah situasi perekonomian dunia yang penuh ketidakpastian. Lebih menggembirakan lagi, penopang PDB terbesar lebih dari separuhnya tetap berasal dari konsumsi rumah tangga, artinya permintaan domestik sudah semakin baik," jelas John.

Pada sisi lain, John menyoroti prospek sektor ritel maupun pusat perbelanjaan modern ke depan sangat menjanjikan. Dia mengungkapkan selama momen Libur Lebaran 2023, seperti terjadi “arus balik” kunjungan mal atau pusat perbelanjaan modern.

Arus kunjungan mal di kota-kota besar, khususnya Jakarta malah dipadati masyarakat dari beragam wilayah. Selain itu, peran mal sudah sangat bergeser dan semakin luas sebagai sarana tamasya kaum urban. "Tren ini pun diakui asosiasi ritel dan para pengusaha mal, bahwa kunjungan masyarakat ke mal sudah lintas provinsi, serta multi kebutuhan," ucapnya.

Salah satu faktor pendorong tren tersebut, lanjut John, tak lain adalah semakin baiknya infrastruktur yang bisa menyambungkan antarprovinsi, bahkan antarpulau. "Maka ke depan, tren mal tidak lagi sekadar menggarap pasar di kota-kota sekitar, melainkan sebagai pusat wisata urban baru yang bisa dilirik pasar lebih luas," ujarnya.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement