Rabu 10 May 2023 08:11 WIB

Adira Proyeksikan Pembiayaan Kendaraan Listrik Bisa Mencapai Rp 100 Miliar

Populasi kendaraan berbasis baterai di pasar Indonesia terus berkembang.

Pengunjung melakukan Test Drive mobil listrik Hyundai Ioniq pada ajang pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Serpong, Tangerang, Banten, Rabu (17/8/2022). PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) mengincar berkembangnya populasi kendaraan berbasis baterai di pasar otomotif Indonesia.
Foto: ANTARA/Muhammad Iqbal
Pengunjung melakukan Test Drive mobil listrik Hyundai Ioniq pada ajang pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Serpong, Tangerang, Banten, Rabu (17/8/2022). PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) mengincar berkembangnya populasi kendaraan berbasis baterai di pasar otomotif Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) mengincar berkembangnya populasi kendaraan berbasis baterai di pasar otomotif Indonesia. Adira pun meyakini bisa menembus pembiayaan hingga Rp 90 miliar sampai Rp 100 miliar pada 2023.

"Kita memang mematok target di Rp 70 miliar sampai Rp 80 miliar. Akan tetapi dengan perkembangan yang terus positif kita yakin bisa tembus Rp 90 miliar sampai Rp 100 miliar," kata Direktur Portofolio Adira Finance, Harry Latif kepada awak media pada saat acara Halal Bihalal di Jakarta, Selasa (10/5/2023).

Baca Juga

Menurut Harry, semakin banyak produsen otomotif baik roda dua maupun roda empat yang menawarkan berbagai kendaraan elektrik mereka untuk pasar otomotif Indonesia. Sampai kuartal I 2023, Adira Finance berhasil membiayai sekitar Rp 25 miliar. Sambutan yang positif itu membuat Adira Finance percaya diri untuk menghadapi tahun 2023.

Secara keseluruhan, Adira Finance juga membukukan hasil positif di kuartal pertama 2023. Adira Finance berhasil memperoleh pendapatan sebesar Rp 2,2 triliun dan mengelola pembiayaan sebesar Rp 48,3 triliun, dengan laba bersih mencapai Rp 417 miliar.

Selain itu, Adira Finance berhasil mempertahankan Non-Performing Financing (NPF) sebesar 1,5 persen serta peringkat kredit di Baa1/stable (di atas sovereign rating RI) dari Moody's dan BBB dari Fitch Rating.

Direktur Utama Adira Finance, Dewa Made Susila mengatakan, seiring dengan ekonomi Indonesia yang tumbuh positif dengan pertumbuhan PDB domestik mencapai 5,03 persen di kuartal I 2023 serta tingkat inflasi menunjukkan tren menurun pada Maret 2023 di level 4,97 persen dari 5,51 persen, Adira Finance menunjukkan pertumbuhan bisnis.

"Perusahaan berhasil membukukan total pembiayaan baru yang tumbuh sebesar 48 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp 10,6 triliun, di mana total pembiayaan baru tersebut didominasi oleh kontribusi pembiayaan mobil, yaitu sebesar 45 persen, diikuti dengan pembiayaan motor dan non otomotif masing-masing sebesar 36 persen dan 19 persen," ucap Dewa di lokasi yang sama.

Untuk mempertahankan capaian positif tersebut, Adira Finance akan menjalankan beberapa aktivitas yang berdampak positif bagi pelanggan, mitra usaha, karyawan hingga masyarakat umum, di antaranya Adira Festival yakni acara yang memfasilitasi dan menjadi ajang kolaborasi antara ekosistem perusahaan.

Acara ini untuk pertama kalinya akan diselenggarakan pada semester kedua tahun ini di lima kota yang mewakili wilayah atau area bisnis Adira Finance di seluruh Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement