Senin 08 May 2023 23:49 WIB

Pembangunan MRT Tetap Dilanjutkan di Jakarta Meski Ibu Kota Negara Pindah

Dirut MRT menyebut Mass Rapid Transit juga akan dibangun di Ibu Kota Nusantara

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sejumlah pekerja menyelesaikan pengerjaan konstruksi terowongan Mass Rapid Transit (MRT). Direktur Utama PT MRT Jakarta Tuhiyat menegaskan, Mass Rapid Transit (MRT) akan tetap dilanjutkan pembangunannya di Jakarta. Hal itu meski ibu kota negara pindah ke Kalimantan Timur.
Foto: Prayogi/Republika.
Sejumlah pekerja menyelesaikan pengerjaan konstruksi terowongan Mass Rapid Transit (MRT). Direktur Utama PT MRT Jakarta Tuhiyat menegaskan, Mass Rapid Transit (MRT) akan tetap dilanjutkan pembangunannya di Jakarta. Hal itu meski ibu kota negara pindah ke Kalimantan Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT MRT Jakarta Tuhiyat menegaskan, Mass Rapid Transit (MRT) akan tetap dilanjutkan pembangunannya di Jakarta. Hal itu meski ibu kota negara pindah ke Kalimantan Timur.

"Pada saat nanti Jakarta sudah tidak menjadi ibu kota, MRT tetap dibangun. Itu karena Jakarta nanti akan menjadi salah satu kota bisnis," ujar Tuhiyat dalam acara Sewindu Proyek Strategis Nasional (PSN) di Jakarta, Senin (5/8/2023).

Ia mencontohkan, beberapa kota di negara lain juga tetap berkembang menjadi pusat bisnis walau tidak menjadi ibu kota negara. Misalnya New York di Amerika Serikat.

Dirinya pun mengungkapkan, ke depannya MRT akan dibangun pula di Ibu Kota Nusantara (IKN). Hanya saja Tuhiyat belum bisa memastikan desainnya secara lebih rinci.

"Apakah bentuknya nanti itu up ground, under ground, atau mode lain yang sifatnya transform. Hanya saja pasti akan dibangun itu," jelas dia.

Tuhiyat melanjutkan, MRT di Jakarta sedang dipersiapkan agar dapat terintegrasi dengan berbagai daerah penyangga. Salah satunya dengan pembangunan east west line MRT di tiga provinsi.

"Jadi ada MRT di Jawa Barat mulai dari Cikarang, kemudian sampai Balaraja Banten, melewati Provinsi DKI Jakarta. Jadi itu salah satu area penyangga," tuturnya.

Sedangkan, beberapa daerah penyangga berpotensi tidak diintegrasikan langsung dengan MRT. Dikarenakan keterbatasan fiskal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement