Senin 08 May 2023 22:02 WIB

Resmi Listing, Era Media Sejahtera Bidik Pendapatan Rp 154 Miliar pada 2023

Era Media tawarkan 1,57 miliar saham atau 20 persen total modal disetor usai IPO

 Perusahaan penyedia jasa periklanan dan konsultasi manajemen, PT Era Media Sejahtera Tbk mencatatkan perdana sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) per Senin (8/5/2023).
Foto: dok istimewa
Perusahaan penyedia jasa periklanan dan konsultasi manajemen, PT Era Media Sejahtera Tbk mencatatkan perdana sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) per Senin (8/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan penyedia jasa periklanan dan konsultasi manajemen, PT Era Media Sejahtera Tbk mencatatkan perdana sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) per Senin (8/5/2023). Mengutip laman e-IPO, Era Media Sejahtera menetapkan harga saham perdana rentang Rp 100 --- Rp 120 per saham dan menawarkan 1,57 miliar saham atau setara dengan 20 persen dari modal dan disetor perusahaan setelah initial public offering.

Adapun nilai nominal saham berkode DOOH tersebut sebesar Rp 100 per saham. Berdasarkan prospektus tambahan, DOOH membidik dana segar maksimal Rp 154,70 miliar. 

Diketahui, 92,93 persen dana segar initial public offering akan digunakan  modal kerja mulai dari biaya penyewaan slot iklan, pemasaran, penyewaan infrastruktur, hingga peningkatan kapasitas layanan media.  Kemudian, sekitar 7,07 persen dana dari IPO akan dipakai belanja modal berupa biaya pengadaan aset media periklanan yang dibeli dari pihak ketiga dan ditempatkan di berbagai lokasi yang nantinya aset tersebut akan tersebar pada pada 206 titik pada PD Pasar Jaya dan sebanyak 50 unit pada Gudang Induk Koperasi Unit Desa. 

Direktur Utama Era Media Sejahtera Doni Teguh Pribadi mengatakan setelah melakukan penawaran umum saham perdana perusahaan akan melakukan ekspansi secara global ke beberapa negara Asia. Perusahaan akan mengembangkan aplikasi untuk media ads.

Di dalam negeri perusahaan akan mencoba untuk mendistribusikan iklan di moda transportasi umum seperti kereta api, bus, hingga pesawat terbang. Saat ini, Doni menyebut perusahaan telah memiliki klien besar mulai dari Pertamina, Bank Mandiri, Mayora Indah, Bintang Toedjoe, Kapal Api, hingga Telkom. 

"Pendapatan kami 2022 tumbuh lebih dari 20 persen. Harapan kami setelah IPO, pertumbuhan pendapatan bisa naik double menjadi 40 persen atau Rp 154 miliar," ucapnya.

Per kuartal I 2023, pendapatan tumbuh 20 persen hingga 25 persen dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement