REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) optimistis kinerja operasional perseroan akan semakin membaik hingga akhir tahun ini. Hal tersebut ditandai dengan pencapaian Adjusted EBITDA kuartal I 2023 yang melebihi target perseroan.
Adjusted EBITDA pada kuartal I 2023 tercatat minus Rp 209 miliar. Presiden Direktur Bukalapak, Teddy Oetomo, mengatakan, pencapaian tersebut setara dengan 40 persen dari yang ditargetkan Perseroan sepanjang 2023.
"Angka tersebut bahkan dua persen lebih baik dari panduan perusahaan. Pada kuartal I 2023, Perusahaan menetapkan Adjusted EBITDA dikisaran minus Rp 225 miliar-minus Rp 200 miliar kata Teddy, Kamis (4/5/2023).
Teddy berharap Adjusted EBITDA Bukapalak bisa terus membaik setiap kuartal. Pada kuartal II 2023, Perseroan menargetkan Adjusted EBITDA dikisaran minus Rp 175 miliar sampai minus Rp 150 miliar.
Sementara di kuartal III 2023, Perseroan menargetkan Adjusted EBITDA berada dikisaran minus Rp 125 miliar hingga minus Rp 100 miliar. "Semoga di kuartal IV tahun ini Adjusted EBITDA sudah bisa positif," ujar Teddy.
Dari sisi top line, emiten bersandi saham BUKA ini membidik pendapatan sebesar Rp 4,25 triliun-Rp 4,75 triliun hingga akhir tahun atau tumbuh sekitar 17 persen-31 persen dibandingkan 2022. Sepanjang tahun lalu, Bukalapak membukukan pendapatan Rp 3,62 triliun.
Sebagai informasi, Bukalapak masih membukukan rugi bersih sebesar Rp 1 triliun pada kuartal I 2023. Angka tersebut berbanding terbalik dengan periode yang sama tahun lalu yang membukukan laba Rp 14,5 triliun ditopang laba investasi Perseroan di PT Allo Bank Tbk.