Sabtu 29 Apr 2023 10:10 WIB

Bank Sentral Swiss Didorong Reformasi usai Selamatkan Credit Suisse

Jumlah anggota dewan Bank Nasional Swiss disarankan ditambah.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Lida Puspaningtyas
 Credit Suisse di distrik keuangan London Canary Wharf, di London, Inggris, Kamis (16/3/2023).
Foto: EPA-EFE/ANDY RAIN
Credit Suisse di distrik keuangan London Canary Wharf, di London, Inggris, Kamis (16/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH -- Bank Nasional Swiss (SNB) didorong melakukan perombakan dalam tata kelolanya. Gelombang kritik mengatakan terlalu banyak kekuasaan terletak di tangan Presiden SNB Thomas Jordan dan diperlukan lebih banyak transparansi.

SNB memainkan peran utama dalam penyelamatan Credit Suisse. Aksi ini disponsori negara dengan menyediakan 250 miliar franc Swiss atau 280 miliar dolar AS likuiditas untuk memudahkan pengambilalihannya oleh UBS.

Baca Juga

Pada dampak ekonomi yang lebih luas, kebijakan moneternya telah membuatnya membangun neraca hampir 900 miliar franc Swiss, setara dengan 113 persen dari output ekonomi Swiss. Semua itu menimbulkan kekhawatiran tentang konsentrasi kekuasaan dalam tiga orang dewan pengatur SNB yang diawasi oleh Jordan.

Tim pembuat kebijakan bank sentral dinilai terlalu kecil. Juga kurang bisa mempertahankan tingkat kebijaksanaan yang tinggi atas proses pengambilan keputusannya.

Jordan, yang telah memimpin dewan sejak 2012, telah mengokohkan otoritasnya di bank sentral selama periode tersebut. Ia telah menjungkirbalikkan pasar mata uang dengan menghapus pasak franc Swiss. Ia juga membidani suku bunga terendah di dunia sebelum bergabung dengan yang lain dalam kebijakan pengetatan karena tekanan inflasi.

Kekhawatiran tata kelola telah menjadi pusat perhatian dengan pencarian anggota baru untuk menggantikan Andrea Maechler, wanita pertama yang bertugas di dewan pengurus SNB. Masa jabatannya selesai pada akhir Juni dan pasar meminta ia digantikan oleh kandidat perempuan independen.

"Dengan komposisi dewan pengurus Bank Nasional Swiss saat ini, saya khawatir ada konsentrasi kekuasaan yang kuat di tangan segelintir orang dan peran ketua yang terlalu kuat," kata anggota parlemen dari Sosial Demokrat yang berhaluan kiri, Celine Widmer kepada Reuters pada Sabtu (29/4/2023).

Widmer juga mengadvokasi perluasan dewan pengurus dari tiga anggota menjadi lima atau tujuh orang. Kebijakan untuk menyelamatkan Credit Suisse muncul karena jumlah anggota dewan yang sedikit sehingga tidak banyak yang protes. 

Ia juga mempertanyakan peran apa yang akan dimainkan bank sentral dalam regulasi perbankan di masa depan. Pandangannya diamini oleh anggota partai lain.

Anggota parlemen dari Liberal Bebas kanan tengah dan juga mantan presiden komite ekonomi parlemen, Christian Luscher, menilai perpanjangan dewan pemerintahan dari tiga menjadi lima anggota adalah ide yang bagus. Anggota parlemen Partai Hijau Gerhard Andrey, anggota komite keuangan parlemen saat ini, mengatakan struktur SNB saat ini tidak jauh berbeda dari 100 tahun yang lalu.

“Meskipun SNB telah melakukan pekerjaan yang cukup baik untuk menstabilkan harga dan inflasi. SNB perlu berkembang dan lebih beragam untuk mengatasi tantangan yang akan datang,” kata Andrey.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement