Rabu 26 Apr 2023 11:49 WIB

Indomie Disebut Picu Kanker, Saham Indofood Tetap di Zona Hijau

Saham INDF masih positif dengan kenaikan sebesar 1,57 persen.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Lida Puspaningtyas
Indomie menghadirkan Yatai Ramen Indomie untuk memberikan pengalaman baru menyantap ramen. Yatai Ramen Indomie hadir di tiga lokasi di Jakarta yaitu Chillax, M Bloc, dan Pantjoran PIK.
Foto: Republika/Gumanti
Indomie menghadirkan Yatai Ramen Indomie untuk memberikan pengalaman baru menyantap ramen. Yatai Ramen Indomie hadir di tiga lokasi di Jakarta yaitu Chillax, M Bloc, dan Pantjoran PIK.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) terpantau berada di zona hijau. Meski mie instan merek Indomie milik kedua emiten tersebut dinilai mengandung zat pemicu kanker di Taiwan.

Sebelumnya diberitakan, Departemen Kesehatan Taipei merilis hasil pemeriksaan mie instan yang dijual di Taiwan pada 2023. Hasilnya ditemukan kandungan etilen oksida dalam Indomie dari Indonesia dan Ah Lai dari Malaysia.

Baca Juga

Pada Rabu (26/4/2023) pukul 09.30 WIB, saham INDF naik 1,18 persen atau meningkat 75 poin menjadi Rp 6.425 per saham. Saham ICBP pun naik 0,49 persen atau naik 50 poin menjadi Rp 10.250 per saham.

Hingga pukul 11.22 WIB, saham INDF masih positif dengan kenaikan sebesar 1,57 persen atau 100 poin menjadi Rp 6.450 per saham. Sedangkan saham ICBP pada waktu sama berada di zona merah, menurun 0,49 persen atau 50 poin menjadi Rp 10.150 per lembar saham.

Sebagai informasi INDF membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 6,35 triliun hingga kuartal IV 2022. Laba ini turun 17 persen dibandingkan periode sama pada 2021 yaitu Rp 7,66 triliun.

Lalu ICBP mencatatkan penjualan neto konsolidasi sebesar Rp 64,8 triliun pada 2022. Jumlah itu meningkat 14 persen dari Rp 56,8 triliun pada 2021.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement