Jumat 21 Apr 2023 23:16 WIB

BI Imbau Masyarakat Pakai Nontunai untuk Transaksi Libur Lebaran

Masyarakat bisa manfaatkan internet banking, mobile banking, QRIS dan BI-FAST.

Warga bertransaksi menggunakan QRIS Gopay di Minimarket di Jakarta, Senin (20/3/2023). PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melaporkan nilai transaksi atau gross transaction value (GTV) senilai Rp 613 triliun sepanjang 2022, tumbuh 33 persen dibandingkan pencapaian GTV 2021.
Foto: Dok Republika
Warga bertransaksi menggunakan QRIS Gopay di Minimarket di Jakarta, Senin (20/3/2023). PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melaporkan nilai transaksi atau gross transaction value (GTV) senilai Rp 613 triliun sepanjang 2022, tumbuh 33 persen dibandingkan pencapaian GTV 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Bali meminta nasabah bank di Pulau Dewata untuk mengoptimalkan transaksi pembayaran nontunai saat libur Lebaran 2023 terkait sejumlah layanan perbankan tidak beroperasi.

"Kami mendorong masyarakat untuk mengoptimalkan transaksi pembayaran secara nontunai diantaranya melalui internet banking, mobile banking, QRIS dan BI-FAST," kata Kepala KPw BI Provinsi Bali,Trisno Nugroho di Denpasar, Jumat (21/4/2023).

Trisno mengemukakan KPw BI Provinsi Bali telah menutup sementara layanan operasional Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) dari 19-25 April 2023 sehubungan dengan Hari Libur Nasional dan cuti bersama Idul Fitri 1444 Hijriah.

Selain layanan SKNBI tidak beroperasi 19-25 April 2023, juga tidak dioperasikan sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS), kegiatan pertukaran warkat debet dan layanan kas

Ia menambahkan, layanan penyelenggaraan Sistem BI-FAST tetap dilaksanakan secara normal seluruhnya sesuai jadwal yang berlaku yakni beroperasi 24 jam dalam tujuh hari.

"BI mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati dalam melakukan transaksi pembayaran baik secara tunai maupun nontunai dengan selalu menjaga kerahasiaan informasi pribadi seperti username dan password, PIN, serta kode OTP (one-time password)," ujarnya.

Dalam mengantisipasi adanya penyalahgunaan transaksi melalui kanal pembayaran QRIS, BI terus meningkatkan edukasi dan literasi terkait keamanan transaksi QRIS yang menjadi tanggung jawab bersama.

BI mengingatkan Penyelenggara Jasa Pembayaran (PJP) untuk melakukan penguatan pengawasan penyelenggaraan QRIS diantaranya, memastikan proses Know Your Merchant (KYM) dalam proses pendaftaran merchant baru.

"Selanjutnya melakukan monitoring kewajaran profil dan transaksi pada merchant sebagai tindakan mitigasi fraud, melakukan cleansing data merchant untuk meningkatkan kualitas dan keakuratan data untuk meningkatkan efektivitas pengawasan atau pemantauan," ujarnya.

Kemudian meningkatkan edukasi dan literasi untuk merchant dan pengguna QRIS dalam meningkatkan keamanan transaksi QRIS.

Selanjutnya, kepada pedagang atau merchant, BI juga mengingatkan untuk terus memastikan keamanan QRIS yang ditampilkan agar tidak diganti atau dimodifikasi oleh pihak yang tidak berwenang.

Di sisi lain dalam mengantisipasi peningkatan jumlah kebutuhan uang tunai terkait Lebaran, KPwBI Provinsi Bali menjaga jumlah persediaan uang tunai dalam jumlah dan jenis yang mencukupi sebesar Rp 3,55 triliun lebih atau 255 persen dari kebutuhan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement