Senin 17 Apr 2023 21:19 WIB

Karyawan Sarinah: Sejak Awal Tidak Ada Larangan Berjilbab

Jumlah karyawan Sarinah yang mengenakan jilbab mencapai 20 persen.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Lida Puspaningtyas
Karyawan Sarinah, Ajunah (kedua dari kanan) bersama Dirut Sarinah Fetty Kwarta (kiri) dan  Direktur Pengembangan Bisnis dan Properti Sarinah Selfie Dewiyanti (kanan) usai media gathering di Sarinah, Jakarta, Senin (17/4/2023).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsi
Karyawan Sarinah, Ajunah (kedua dari kanan) bersama Dirut Sarinah Fetty Kwarta (kiri) dan Direktur Pengembangan Bisnis dan Properti Sarinah Selfie Dewiyanti (kanan) usai media gathering di Sarinah, Jakarta, Senin (17/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Karyawan PT Sarinah (Persero) Ajunah merupakan salah satu dari karyawan Sarinah yang mengenakan jilbab. Ajunah mengaku kaget saat ada informasi yang beredar bahwa Sarinah melarang karyawan mengenakan jilbab saat bertugas.

"Semua tergantung teman-teman, yang mau pakai jilbab diperbolehkan, yang tidak mau juga dipersilakan, tidak ada larangan," ujar Ajunah di Sarinah, Jakarta, Senin (14/4/2023).

Baca Juga

Perempuan yang kerap disapa Juna mengatakan jilbab merupakan kewajiban bagi setiap muslimah. Juna mengatakan sejak awal tidak pernah ada persoalan terkait penggunaan jilbab di Sarinah.

"Saya sudah setahun bekerja di Sarinah, sejak awal bekerja di sini sudah mengenakan jilbab dan tidak ada larangan," ucap Juna.

Direktur Utama Sarinah Fetty Kwarta mengatakan Sarinah menjunjung tinggi lingkungan kerja yang inklusif dan keberagaman. Fetty menyampaikan keberagaman ini tercermin dari semua level, mulai dari VP, GM, karyawan, admin, hingga toko. Sarinah, lanjut Fetty, memberikan kesempatan kepada seluruh karyawan mengenakan atribut keagamaan sesuai kepercayaan masing-masing.

"Di Sarinah tidak ada aturan larang mengenakan jilbab. Jadi karyawan atau manajemen diberikan keleluasaan dalam menggunakan jilbab," ujar Fetty saat media gathering di Sarinah, Jakarta, Senin (17/4/2023).

Fetty mengatakan saat ini jumlah karyawan yang mengenakan jilbab mencapai 20 persen. Fetty berharap isu pelarangan penggunaan jilbab tidak lagi menjadi polemik lantaran tidak sesuai fakta di lapangan. Fetty mengaku belum memikirkan langkah hukum perihal tudingan pelarangan penggunaan jilbab di Sarinah.

"Kami saat ini terus klarifikasi fakta yang ada di lapangan dan aturan yang berlaku di Sarinah, masih dalam tahap itu," ucap Fetty.

Direktur Pengembangan Bisnis dan Properti Sarinah Selfie Dewiyanti juga membantah isu pelarangan penggunaan jilbab. Bahkan, Selfie merupakan salah satu direksi Sarinah yang juga mengenakan jilbab.

"Pakai jilbab jadi kewajiban, jadi tidak ada larangan, kalau karyawan mau jilbab. Kita fasilitasi untuk seragamnya, dari brand juga memfasilitasi atasan kerudung," kata Selfie.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement