Kamis 13 Apr 2023 17:35 WIB

BP Batam Targetkan Investasi di Pulau Rempang Mencapai Rp 381 Triliun

Pulau Rempang akan jadi kawasan industri sekaligus pariwisata yang punya zona hijau.

Sejumlah permukiman, kolam ikan, dan ladang milik warga berada di dalam kawasan hutan Taman Buru Rempang, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (26/11/2021). Badan Pengusahaan (BP) Batam, Kepulauan Riau menargetkan investasi dalam pengembangan Pulau Rempang mencapai Rp 361 triliun dan akan menyerap tenaga kerja sekitar 306 ribu orang.
Foto: Antara/Teguh Prihatna
Sejumlah permukiman, kolam ikan, dan ladang milik warga berada di dalam kawasan hutan Taman Buru Rempang, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (26/11/2021). Badan Pengusahaan (BP) Batam, Kepulauan Riau menargetkan investasi dalam pengembangan Pulau Rempang mencapai Rp 361 triliun dan akan menyerap tenaga kerja sekitar 306 ribu orang.

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Badan Pengusahaan (BP) Batam, Kepulauan Riau menargetkan investasi dalam pengembangan Pulau Rempang mencapai Rp 361 triliun dan akan menyerap tenaga kerja sekitar 306 ribu orang.

Hal itu disampaikan Kepala BP Batam Muhammad Rudi kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto, saat agenda peluncuran program pengembangan Pulau Rempang di Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Baca Juga

"BP Batam sudah menyiapkan rencana pengembangan sebagai pemanfaatan kawasan. Terima kasih kepada Pak Menko Perekonomian yang telah mendukung pertumbuhan investasi di Kota Batam," ujar Rudi dari keterangan yang diterima di Batam Kepulauan Riau, Kamis (13/4/2023).

Dia mengatakan, BP Batam bakal menjadikan Pulau Rempang sebagai The New Engine of Indonesian's Economic Growth dengan konsep Green and Sustainable City. Selain itu, dia juga menjelaskan bahwa Pulau Rempang bakal menjadi kawasan industri sekaligus pariwisata yang memiliki zona hijau. Yang mana nantinya kawasan itu juga memberikan kemudahan koneksi antar pulau sekitar serta menyajikan zona pariwisata yang mengedepankan konservasi alam.

Ada pula taman burung serta zona sejarah dan kawasan agrowisata terpadu yang memanfaatkan keunggulan alam di pulau tersebut. "Saya berharap, akselerasi pengembangan wilayah Rempang nantinya bisa ikut memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah," kata dia.

Dia menyebutkan, untuk mendukung hal tersebut, pihaknya juga sudah menerima langsung SK HPL Kawasan Rempang dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang yang diserahkan oleh Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang RI, Raja Juli Antoni.

Pihaknya juga turut menyerahkan Development Plan kawasan tersebut kepada PT Makmur Elok Graha (MEG) sebagai perusahaan pengembang. Rudi berharap, PT MEG dapat mempercepat pembangunan kawasan sehingga mampu memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Batam.

Apalagi Kota Batam merupakan daerah paling berpengaruh bagi pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepri dengan capaian 6,84 persen sepanjang 2022 lalu. "BP Batam butuh dukungan dari kementerian dan lembaga terkait demi mewujudkan pengembangan pulau yang akan didukung dengan energi terbarukan," ucapnya.

Sementara, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, turut mengapresiasi keberhasilan BP Batam dalam meningkatkan realisasi investasi serta pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepri sepanjang tahun 2022 lalu. Menurut Airlangga, pertumbuhan ekonomi dengan persentase 6,84 persen tahun lalu merupakan keberhasilan tersendiri di tengah kebangkitan daerah pasca Pandemi Covid-19.

"Tentu ini sebuah pertumbuhan yang baik. Pengembangan Pulau Rempang ini menjadi potensi untuk meningkatkan realisasi investasi ke depan," ujarnya.

Airlangga berharap, Kepala BP Batam mampu mengawal realisasi investasi yang ada serta menjadikan Kota Batam sebagai pusat investasi di Indonesia. "Kalau dilihat dari Singapura, saya ingin Batam menyala. Jadikan Batam sebagai pusat investasi negeri," kata dia.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement