Rabu 12 Apr 2023 13:27 WIB

Dapat Restu OJK, MBMA Tetapkan Harga IPO Rp 795 per Lembar Saham

MBMA menetapkan harga pelaksanaan IPO sebesar Rp 795 per saham.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), resmi mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melanjutkan proses pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Foto: Istimewa
PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), resmi mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melanjutkan proses pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), resmi mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melanjutkan proses pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI). MBMA menetapkan harga pelaksanaan IPO sebesar Rp 795 per saham.

Presiden Direktur MBMA Devin Ridwan, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (12/4/2023), menuturkan, harga IPO tersebut merupakan level tertinggi dari penawaran saham IPO MBMA yang ditetapkan pada rentang harga Rp 780–Rp 795 per saham.

Baca Juga

MBMA akan menawarkan sebanyak 11 miliar saham baru yang dikeluarkan dari portepel perusahaan atau 10,24 persen dari total saham perusahaan. Penawaran dapat ditingkatkan menjadi maksimal sebanyak 12,1 miliar saham atau 11,14 persen dari total saham perusahaan pada saat IPO.

Dengan demikian, MBMA berpotensi meraih dana segar minimum sebesar Rp 8,75 triliun dengan nilai kapitalisasi pasar saham sekitar Rp 85 triliun.

"Penawaran umum perdana saham akan berlangsung pada 12-14 April 2023. Distribusi saham secara elektronik akan dilakukan pada 17 April dan pencatatan efek di bursa atau listing diperkirakan pada 18 April 2023," kata dia.

Devin menilai, besarnya penawaran saham yang masuk menandakan, investor sangat optimistis dengan prospek bisnis hilirisasi tambang nikel dan pengembangan rantai nilai bahan baku baterai kendaraan bermotor listrik yang dikembangkan oleh MBMA.

Lebih lanjut, dalam IPO tersebut, MBMA telah menetapkan Penjamin Emisi Efek PT Indo Premier Sekuritas, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, PT UBS Sekuritas Indonesia, PT Macquarie Sekuritas Indonesia, PT Sucor Sekuritas, PT Aldiracita Sekuritas Indonesia dan PT Ciptadana Sekuritas Asia.

Melalui PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM), MBMA memiliki tambang yang merupakan salah satu sumber daya dengan kandungan nikel terbesar di dunia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement