REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- PT Timah Tbk bersama Kelompok Nelayan Desa Gemuruh Provinsi Kepulauan Riau melepasliarkan 600 ekor indukan kepiting di Pantai Kundur. Langkah ini sebagai komitmen emiten berkode saham TINS itu menjaga kelestarian dan populasi kepiting bakau.
"Kami berharap kepiting ini dapat berkembangbiak dengan baik dan alami, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir daerah ini," kata Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk Anggi Siahaan di Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, Rabu (12/4/2023).
Ia mengatakan dalam menjaga populasi kepiting bakau ini, PT Timah Tbk tahun ini akan melakukan restocking kepiting bakau sebanyak 1.400 ekor, sebagai upaya perusahaan untuk menjaga kelestarian lingkungan pesisir pantai. Selain melakukan penanaman mangrove, PT Timah Tbk juga melepaskan bibit kepiting bakau ke alam untuk menjaga populasi kepiting, sehingga nantinya kepiting ini dapat berkembang dengan baik dan alami.
"Restocking kepiting ini diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi bagi para nelayan, sehingga selain menjaga lingkungan, nelayan dapat merasakan manfaat ekonomi," kata Anggi.
Ketua Nelayan Desa Gemuruh H Idrus sangat mendukung kegiatan yang dilakukan oleh PT Timah Tbk, sebab akan memberikan dampak secara langsung bagi mereka. "Saya merasa senang dan sangat mendukung program restocking bibit kepiting bakau. Sebagai nelayan sangat senang karena nantinya akan memberikan dampak yang positif bagi kami,selain itu lingkungan sekitarnya pasti akan terjaga dengan baik," ucapnya.
Selain itu, kata dia kepiting bakau merupakan salah komoditas yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Apalagi permintaannya saat ini cukup banyak seiring dengan bertumbuhnya rumah makan hidangan laut.
"Kita tahu bahwa saat ini masyarakat sangat menyukai makanan laut, apalagi kepiting sudah menjadi wajib dalam hidangan laut selain udang dan cumi dan saat ini banyak rumah makan hidangan laut," kata dia.