Kamis 06 Apr 2023 20:24 WIB

Piala Dunia U-20 Batal, Produsen Merchandise dan UMKM Rugi Besar

Sedikitnya 700 ribu buah untuk 85 produk merchandise sudah diproduksi.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Pengunjung membeli merchandise Piala Dunia U-20 di gerai official licensed product World Cup U-20 Indonesia, Juaraga store di FX Sudirman, Jakarta, (ilustrasi).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pengunjung membeli merchandise Piala Dunia U-20 di gerai official licensed product World Cup U-20 Indonesia, Juaraga store di FX Sudirman, Jakarta, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Juara Raga Adidaya Henri Santoso Winata selaku pemegang lisensi merchandise Piala Dunia U-20 mengalami kerugian besar akibat pembatalan Piala Dunia U-20. COO PT Juara Raga Adidaya Henri Santoso Winata mengatakan perusahaan telah bekerja keras menyiapkan berbagai merchandise sejak ditunjuk FIFA menjadi pemegang lisensi merchandise Piala Dunia U-20 pada Oktober lalu.

"Batalnya Piala Dunia U-20 sangat berpengaruh dan telak juga karena kita sudah sampai persiapkan dari tahun lalu," ujar Tauhid dalam diskusi publik Indef bertajuk "Piala Dunia U-20: Tuan Rumah Batal Potensi Ekonomi Buyar" di Jakarta, Kamis (6/4/2023).

Baca Juga

Henri menyampaikan perusahaan telah memproduksi sedikitnya 700 ribu buah untuk 85 produk merchandise, baik apparel hingga aksesoris. Henri mengatakan Juara bahkan telah membeli 5.010 buah hologram dari FIFA sebagai tanda otentik produk asli dari FIFA.

"Karena ini momentum besar, meski tidak mudah tapi kita upayakan untuk all out. Awal Maret launching. (Biaya) total produski ada di Rp 100-an miliar, yang sudah masuk produksi itu sekitar Rp 68 miliar dan kita sudah siapkan bahan baku untuk jaga-jaga kalau ada kekurangan," ucap Henri.

Henri menyebut seluruh merchandise sudah pada posisi siap untuk didistribusikan ke 13.800 outlet yang bekerja sama dengan Alfamart. Bahkan, Juara berencana membuka gerai merchandise Piala Dunia U-20 di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Banten, hingga kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta.

"Dampaknya memang luar biasa akibat pembatalan ini," lanjut Henri.

Tak hanya berdampak bagi perusahaan, Henri menyampaikan pembatalan ini juga merugikan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Henri mengatakan Juara sejak awal berkomitmen melibatkan para pelaku UMKM dalam produksi berbagai macam merchandise Piala Dunia U-20.

"Sekitar 18 mitra itu adalah UMKM. Semua produk Piala Dunia U-20 itu 95 persen dibuat di dalam negeri. Para pelaku UMKM sangat bangga dapat terlibat dan ingin menunjukkan Indonesia juga mampu membuat merchandise yang bagus," kata Henri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement