Ahad 02 Apr 2023 23:55 WIB

BI Layani Penukaran Uang Bagi Warga Bantaran Sungai Musi

Layanan penukaran uang digelar dalam kegiatan Susur Sungai Musi pada 1-2 April 2023.

Kapal melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatra Selatan, Jumat (14/1/2022). Bank Indonesia (BI) berikan layanan penukaran uang pecahan kecil khusus untuk menjangkau warga Sumatra Selatan yang bermukim di kawasan bantaran aliran Sungai Musi.
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Kapal melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatra Selatan, Jumat (14/1/2022). Bank Indonesia (BI) berikan layanan penukaran uang pecahan kecil khusus untuk menjangkau warga Sumatra Selatan yang bermukim di kawasan bantaran aliran Sungai Musi.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Bank Indonesia (BI) berikan layanan penukaran uang pecahan kecil khusus untuk menjangkau warga Sumatra Selatan yang bermukim di kawasan bantaran aliran Sungai Musi.

Kepala Kantor Perwakilan BI Sumatera Selatan (Sumsel) Erwin Soeriadimadja, di Palembang, Ahad (2/4/2023), mengatakan, layanan penukaran uang itu sebagai komitmen KPw BI Sumsel menjaga ketersediaan uang Rupiah di masyarakat pada momen Ramadhan dan Idul Fitri 1444 H. Layanan penukaran uang tersebut digelar dalam kegiatan Susur Sungai Musi yang dilaksanakan pada tanggal 1-2 April 2023.

Baca Juga

"Kegiatan Susur Sungai Musi ini merupakan kegiatan yang kedua kalinya dilaksanakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Selatan pada 2023," kata Erwin.

Di mana, sebelumnya telah dilaksanakan Susur Sungai Musi Etape I di Desa Upang dan Desa Sungsang, Banyuasin, Sumatera Selatan pada 24–26 Februari 2023 lalu. Dia menyebutkan, ada dua daerah yang menjadi sasaran Layanan Susur Sungai Musi kedua ini yakni Desa Gasing dan Desa Bunga Tanjung, Banyuasin, Sumatera Selatan yang merupakan desa di pesisir Sungai Musi.

Kedua desa tersebut dipilih karena merupakan kampung nelayan dengan aktivitas ekonomi yang besar dan diperkirakan memiliki tingkat uang lusuh yang cukup tinggi, kata dia.

Bank Indonesia memprakirakan selama bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri 1444 Hijriah permintaan uang kartal di Sumatera Selatan meningkat hingga Rp 3,8 triliun atau sebesar sembilan persen dibanding tahun sebelumnya.

Menurut Erwin permintaan likuiditas meningkat seiring mulai menguatnya aktivitas ekonomi dan pembayaran masyarakat Sumatra Selatan. Kondisi perekonomian masyarakat tahun ini tumbuh lebih baik ketimbang tahun sebelumnya seiring dicabutnya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dampak pandemi Covis-19.

Dia menyebutkan, untuk memenuhi kebutuhan uang kartal bagi masyarakat Sumatera Selatan, BI membuka sebanyak 145 layanan penukaran uang pecahan kecil (UPK). Ratusan layanan UPK tersebut tersebar di setiap wilayah Kabupaten dan Kota bekerja sama dengan pihak perbankan yang ada di Sumatra Selatan.

"Layanan UPK ini terbuka untuk umum selama bulan suci Ramadhan hingga beberapa hari menjelang Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah," kata Erwin.

Dia menyatakan, Bank Indonesia juga memberikan layanan penukaran UPK di area publik seperti rest area Jalan Tol Trans Sumatra, stasiun kereta api, pusat perbelanjaan. Bank Indonesia menggandeng Pangkalan TNI Angkatan Laut Palembang supaya layanan penukaran UPK dapat menjangkau setiap kalangan masyarakat yang bermukim di kawasan tepian Sungai Musi yang terbentang sepanjang 750 kilometer dari hulu-hilir Sumatra Selatan itu.

"Semua dilakukan untuk menggelorakan kecintaan dan kebanggaan masyarakat terhadap uang rupiah sebagai alat transaksi dan simbol NKRI," kata Erwin

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement