Senin 27 Mar 2023 17:37 WIB

Pangkas Aturan, Erick Ingin Akselerasi BUMN Jadi Pemain Global

Erick menyampaikan, situasi global masih belum dalam keadaan baik.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Menteri BUMN Erick Thohir. Erick Thohir mengatakan, BUMN harus selalu adaptif dalam menghadapi perkembangan global.
Foto: Prayogi/Republika
Menteri BUMN Erick Thohir. Erick Thohir mengatakan, BUMN harus selalu adaptif dalam menghadapi perkembangan global.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, BUMN harus selalu adaptif dalam menghadapi perkembangan global. Erick menyampaikan situasi global saat ini masih belum dalam keadaan yang baik.

"Baru saja lewat Covid-19, ada perang dan isu rantai pasok terjadi. Sekarang di beberapa negara mulai ada guncangan di perbankan mereka," ujar Erick saat sosialisasi Permen BUMN di Grha Pertamina, Jakarta, Senin (27/3/2023).

Baca Juga

Erick merujuk kolapsnya Silicon Valley Bank (SVB) dan Credit Suisse yang menggegerkan jagad perbankan dunia. Meski begitu, Erick mendapatkan laporan bahwa belum ada dampak sistemik yang ditimbulkan ke Indonesia.

"Artinya alhamdulillah keadaan kita baik tapi kita tidak bisa prediksi akan terus baik," ucap mantan Presiden Inter Milan tersebut.

Oleh karena itu, Erick selalu menekankan pentingnya globalisasi menurut ekosistem Indonesia dan BUMN, bukan mengacu pada negara lain. Erick meyakini penguatan ekosistem menjadi jurus ampuh dalam menangkal guncangan dari luar.

Erick mengatakan penyederhanaan aturan dari 45 Peraturan Menteri (Permen) BUMN menjadi hanya tiga Permen BUMN merupakan sikap adaptif dalam menghadapi persaingan global yang kian dinamis. Erick menyampaikan banyaknya aturan yang selama ini terjadi justru menjadi penghambat bagi kemajuan BUMN. 

Sebagai sepertiga kekuatan ekonomi, Erick menyebut BUMN merupakan benteng ekonomi Indonesia. Untuk itu, Erick berharap terobosan ini jadi daya dorong untuk percepatan bersaing secara global dengan aturan main yang jelas.

"Sehingga kita tidak terbelenggu, muter-muter di isu yang itu-itu saja karena kita takut ambil keputusan," ucap pria kelahiran Jakarta tersebut.

Erick ingin penyederhanaan Permen BUMN menjadi langkah awal untuk mimpi besar BUMN membantu Indonesia jadi salah satu negara dengan ekonomi terbesar dunia. Erick ingin aturan baru ini kian memacu BUMN untuk lebih kompetitif dan menjadi pemain global.

"Setelah ini, saya minta segera cetak biru BUMN 2024-2034 segera jadi. Karena jangan sampai mimpi kita, gara-gara gonjang-ganjing politik, nanti kita penuh kecurigaan, lebih baik selesaikan secepatnya. Niat baik kita untuk merah putih," kata Erick.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement