Ahad 26 Mar 2023 16:37 WIB

Laba Bersih Diproyeksi Tumbuh, Ini Proyeksi Saham AKR

Emiten bersandi AKRA ini berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 2,4 triliun.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ahmad Fikri Noor
PT AKR Corporindo Tbk. PT AKR Corporindo Tbk mencetak kinerja gemilang sepanjang 2022. Lonjakan harga minyak dunia, ditambah dengan meningkatnya permintaan dari perusahaan pertambangan dan smelter, menyebabkan pertumbuhan pendapatan besar-besaran dari distribusi BBM.
Foto: https://www.akr.co.id/
PT AKR Corporindo Tbk. PT AKR Corporindo Tbk mencetak kinerja gemilang sepanjang 2022. Lonjakan harga minyak dunia, ditambah dengan meningkatnya permintaan dari perusahaan pertambangan dan smelter, menyebabkan pertumbuhan pendapatan besar-besaran dari distribusi BBM.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT AKR Corporindo Tbk mencetak kinerja gemilang sepanjang 2022. Lonjakan harga minyak dunia, ditambah dengan meningkatnya permintaan dari perusahaan pertambangan dan smelter, menyebabkan pertumbuhan pendapatan besar-besaran dari distribusi BBM. 

Emiten bersandi saham AKRA ini berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 2,4 triliun yang menyiratkan pertumbuhan EPS sebesar 116,2 persen (yoy). "Bisnis distribusi BBM dan perdagangan bahan kimia menjadi pendorong utama pertumbuhan AKRA," kata analis Samuel Sekuritas Indonesia M Farras Farhan dalam risetnya dikutip Ahad (26/3/2023). 

Baca Juga

Kinerja positif distributor BBM dan perdagangan bahan kimia ini diyakini akan berlanjut pada 2023. Farras memperkirakan AKRA mampu mempertahankan momentum pertumbuhannya, didukung oleh bisnis kawasan industri dan peningkatan margin dari bisnis perdagangan dan distribusi. 

Farras memproyeksikan lahan industri milik AKRA, Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), akan membukukan penjualan lahan seluas 70 hektar tahun ini, terutama kepada perusahaan smelter dan pertambangan baik domestik maupun luar negeri, berkat kemudahan berbisnis di Indonesia serta dukungan pemerintah. 

Di sisi lain, Farras melihat terdapat potensi penurunan Average Sales Price (ASP) distribusi BBM tahun ini, sehingga juga berpotensi memicu penurunan pendapatan dari bisnis perdagangan dan distribusi. Meski demikian, Farras memperkirakan margin AKRA akan tetap kuat, dengan proyeksi sebesar 12 persen dan margin EBITDA sebesar 10 persen. 

"Selain itu, AKRA menargetkan untuk membuka 50 SPBU baru tahun ini, yang dapat memberikan kontribusi laba bersih tambahan untuk AKRA," kata Farras. 

Melihat rencana dan potensi AKRA ke depan, Farras merevisi proyeksi EBITDA AKRA di 2023 menjadi Rp 3,8 triliun atau tumbuh sembilan persen secara tahunan. Sedangkan laba bersih AKRA diperkirakan mencapai Rp 2,7 triliun yang menyiratkan pertumbuhan Earning Per Share (EPS) sebesar 14,3 persen. 

Farras juga memperkirakan akan ada pertumbuhan positif pada Gross Profit Margin (GPM) dan margin EBITDA didukung peningkatan efisiensi. Farras meyakini AKRA dapat mempertahankan Dividend Payout Ratio (DPR) di 57,6 persen dan net gearing pada level yang relatif rendah sehingga mempertahankan statusnya sebagai net cash company.

"Kami mempertahankan rating BUY untuk AKRA dengan target harga yang lebih tinggi sebesar Rp 1.900. Level ini menyiratkan P/E FY23F sebesar 12,2 kali," jelas Farras.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement