Senin 20 Mar 2023 08:11 WIB

Tindak Lanjut EFTA-CEPA, Kemendag Teken Kerja Sama Dagang dengan Swiss

Sektor produk ekspor utama yang dipilih di antaranya produk kayu dan olahan kayu.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
Pekerja mengemas kayu lapis sebelum acara pelepasan ekspor perdana kayu lapis di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Jumat (17/6/2022). Indonesia meneken kerja sama atau memorandum of undestanding (MoU) perdagangan dengan Pemerintah Swiss sebagai tindaklanjut dari implementasi perjanjian ekonomi dan perdagangan komprehensif antara Indonesia dengan negara European Free Trade Area atau Indonesia (EFTA CEPA) yang telah berlaku penuh sejak November 2021.
Foto:

Dalam kesempatan yang sama, Dubes Swiss Zehnder menyampaikan, kesepakatan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan total nilai perdagangan kedua negara. Namun juga memperkuat kemitraan strategis yang saling menguntungkan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik diolah Kementerian Perdagangan, sejak implementasi Indonesia-EFTA (European Free Trade Association) Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) pada November 2021, total perdagangan Indonesia dan Swiss pada 2022 tercatat sebesar 2,75 niliar dolar AS, naik 38 persen dibandingkan tahun 2021.

Sedangkan, total ekspor nonmigas Indonesia ke Swiss pada periode tersebut tercatat sebesar 1,88 miliar dolar AS atau meningkat 43 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, impor Indonesia dari Swiss tahun 2022 mencapai 868,6 juta dolar AS atau naik 28 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Sementara itu, berdasarkan catatan statistik 2022, ekspor produk kayu olahan dan furnitur mencapai 1,4 juta dolar AS atau naik lebih dari 100 persen dibandingkan tahun 2021.

 

Produk bahan- bahan alami dan minyak esensial tercatat senilai 6,6 juta dolar AS atau naik 67 persen dibanding tahun sebelumnya, serta produk perikanan senilai 755 ribu dolar AS atau naik 27 persen dibanding 2021.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement