Senin 01 Sep 2025 17:25 WIB

Pemerintah Pastikan Distribusi Bahan Pokok Tetap Terkendali di Tengah Aksi Massa

Kemendag akan menempuh langkah strategis untuk menjaga pasokan bahan pokok.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Satria K Yudha
Warga mengambil bahan pangan bersubsidi di RPTRA Bonti, Jakarta, Jumat (23/5/2025). Melalui program pangan bersubsidi ini, warga yang terdaftar sebagai penerima manfaat dapat membeli bahan pangan dengan harga di bawah harga pasar seperti daging sapi seharga Rp35.000 per kilogram, ayam Rp8.000 per ekor, telur Rp30.000 per tray, beras 5 kg Rp30.000, susu satu karton Rp30.000, dan ikan kembung Rp13.000 per kilogram. Program pangan bersubsidi ini merupakan upaya Pemprov DKI Jakarta untuk menjaga stabilitas harga pangan dan mengurangi beban pengeluaran harian warga penerima manfaat, seperti pemegang KJP Plus, lansia, penyandang disabilitas, PJLP dengan penghasilan maksimal 1,1 kali UMP, kader PKK, serta guru dan tenaga pendidik non-PNS.
Foto: Republika/Prayogi
Warga mengambil bahan pangan bersubsidi di RPTRA Bonti, Jakarta, Jumat (23/5/2025). Melalui program pangan bersubsidi ini, warga yang terdaftar sebagai penerima manfaat dapat membeli bahan pangan dengan harga di bawah harga pasar seperti daging sapi seharga Rp35.000 per kilogram, ayam Rp8.000 per ekor, telur Rp30.000 per tray, beras 5 kg Rp30.000, susu satu karton Rp30.000, dan ikan kembung Rp13.000 per kilogram. Program pangan bersubsidi ini merupakan upaya Pemprov DKI Jakarta untuk menjaga stabilitas harga pangan dan mengurangi beban pengeluaran harian warga penerima manfaat, seperti pemegang KJP Plus, lansia, penyandang disabilitas, PJLP dengan penghasilan maksimal 1,1 kali UMP, kader PKK, serta guru dan tenaga pendidik non-PNS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan distribusi bahan pokok tetap berjalan normal meski dalam beberapa hari terakhir aksi demonstrasi berlangsung di sejumlah daerah. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Kemendag, Iqbal Shoffan Shofwan, mengakui ada sedikit hambatan, namun tidak sampai mengganggu ketersediaan barang kebutuhan masyarakat.

“Demonstrasi tiga hari terakhir dari Kamis, Jumat, Sabtu, Ahad, tentu ada dampaknya sedikit terkait dengan pendistribusian, tapi tidak begitu signifikan,” ujar Iqbal usai rapat koordinasi terkait Percepatan Pembangunan Kawasan Swasembada Pangan, Energi dan Air Nasional serta pembahasan isu-isu terkait program waste to energy dan ketahanan pangan di kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, Senin (1/9/2025).

Baca Juga

Iqbal menyampaikan Kemendag akan menempuh langkah strategis untuk menjaga pasokan bahan pokok. Salah satunya dengan mempertemukan pemasok, terutama beras, dengan pelaku ritel modern guna memastikan distribusi tetap lancar.

“Oleh karena itu, besok atau lusa kami juga akan mengundang para semua pemasok terutama beras dan mempertemukannya dengan ritel modern,” lanjut Iqbal.

Selain itu, Kemendag juga menanggapi masukan dari Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) terkait kebutuhan penguatan keamanan di pusat perbelanjaan. Iqbal menegaskan pemerintah berkomitmen menjaga kelancaran distribusi bahan pokok di tengah dinamika sosial yang terjadi.

“APPBI juga mengharapkan memaksimalkan aspek-aspek keamanan, terutamanya di pusat perbelanjaan. Kita setuju, tidak hanya di pusat perbelanjaan, kan itu memang sudah tugasnya pemerintah untuk memastikan keamanan,” kata Iqbal.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement