Jumat 17 Mar 2023 14:55 WIB

BI Optimalkan Peran Pesantren Kembangkan Komoditas Pangan Strategis

Infratani sudah tersebar di 90 pondok pesantren di seluruh Indonesia.

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung.
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung mengatakan BI akan mengoptimalkan peran pesantren untuk pengembangan komoditas pangan strategis dalam mendukung ketahanan pangan di Indonesia.

"Kami akan juga mendorong pesantren ini menjadi pusat pengembangan komoditas pangan strategis," kata Juda dalam acara Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Jawa Timur 2023 dipantau dalam jaringan di Jakarta, Jumat (17/3/2023).

Baca Juga

Juda menuturkan BI memiliki program Integrated Farming with Technology and Information (Infratani) yang mengembangkan infrastruktur budi daya hortikultura berbasis teknologi. Program tersebut mendukung penguatan sektor pertanian terintegrasi yang berbasis pada pemanfaatan teknologi digital.

Saat ini, program tersebut sudah tersebar di 90 pondok pesantren di berbagai wilayah di Indonesia, dan Juda berharap pada 2023, program tersebut akan dilakukan di Jawa Timur. Dengan demikian, pesantren dapat semakin berperan mendukung produksi pertanian dan hortikultura guna mendukung ketahanan pangan.

"Peran pondok-pondok pesantren dapat kita optimalkan untuk mendukung program ketahanan pangan," ujar Juda dalam acara yang bertemakan Sinergi dan Inovasi untuk Ketahanan Pangan Nasional melalui Teknologi Pertanian dan Digitalisasi itu.

Juda juga berharap Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren) dapat terlibat dengan mengajak anggotanya aktif di dalam mendukung ketahanan pangan di Indonesia.

Ia mengatakan ada pesantren yang sudah mampu mengaplikasikan teknologi dan digitalisasi dalam pertanian seperti green house, pemupukan dan penyiraman tanaman dengan memanfaatkan internet of things sehingga penyiraman bisa dilakukan secara otomatis. Pemanfaatan teknologi tersebut mendorong produktivitas pertanian semakin meningkat.

Untuk itu, ia menuturkan berbagai praktik baik pengembangan komoditas pangan strategis yang dilakukan suatu pesantren di suatu daerah dapat direplikasikan di pesantren-pesantren lain di berbagai daerah sehingga dampaknya semakin meluas.

Dalam rangka penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), BI Provinsi Jawa Timur bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur merumuskan terobosan strategis sebagai upaya stabilisasi harga pangan melalui program Digdaya (Digitalisasi dan Inovasi Budidaya Pertanian), Amukti (Amankan Distribusi Pangan Strategis), dan Palapa (Pembiayaan Inklusif Pelaku Usaha Pangan).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement